Viabilitas Industri Fintech di Indonesia

Sagara Technology . July 15, 2021

Sagara Technology - Sementara China adalah pemimpin yang jelas di pasar Fintech yang sedang berkembang di Asia ini, Indonesia sekarang mengikuti dan siap untuk pertumbuhan. Pertumbuhan kuat yang tercatat dalam investasi ke startup Fintech juga menandakan potensi masa depan sektor ini.

Sebagai negara kepulauan dengan 17.504 pulau, keterbatasan infrastruktur, dan informasi perkreditan, Fintech di Indonesia dapat menjawab tantangan inklusi keuangan di Indonesia.

Mengapa Fintech?
Startup Fintech diperkenalkan untuk membantu sektor perbankan mengatasi keterbatasan topografi, menjangkau daerah yang lebih terpencil. Selain itu, sebagai pemain utama di pasar perbankan Indonesia, institusi perbankan tidak terlalu mempermasalahkan pendekatan yang ramah nasabah. Kebingungan dan kerumitan menjadi rutinitas saat mengeluarkan pinjaman bank atau mencari informasi. Dengan demikian, Fintech di Indonesia merupakan sektor yang sangat potensial.

Seperti disebutkan, sektor Fintech khususnya pinjaman akan terus tumbuh. Ekspansinya akan mendukung usaha kecil dan menengah di Indonesia, karena alasan utama rendahnya produktivitas mereka adalah karena akses pembiayaan yang buruk.

Tiga Faktor Penting untuk Pertumbuhan Fintech di Indonesia

1. Perilaku Pelanggan
Pergeseran positif perilaku pelanggan terhadap layanan digital terlihat jelas. Ini karena mereka melihat teknologi keuangan ini sangat nyaman; Anda dapat menilai kapan saja, di mana saja dengan perangkat apa pun—dibandingkan dengan layanan bank yang memerlukan pengiriman secara langsung.

2. Biaya Lebih Rendah
Untuk menjangkau segmen yang kurang terlayani dan memberikan biaya transaksi yang lebih rendah kepada semua orang, pemerintah meningkatkan akses ke layanan keuangan.

3. Batasan Tinggi
Usaha kecil dan menengah mengalami kesulitan memanfaatkan layanan perbankan tertentu karena pinjaman bank yang sangat terbatas.
Share :

Sagara Technology

Your Company