China Gunakan AI untuk Bersaing dengan Mata-mata Amerika

Tiara Qonita Hayashi Fazrin . December 29, 2023
AI china
Foto: Interesting Engineering


Teknologi.id - Dalam medan pertempuran mata-mata modern, Kementerian Keamanan China (MSS) dan Badan Intelijen Pusat (CIA) terlibat dalam persaingan sengit, mengingatkan pada era Perang Dingin.

Kedua agen intelijen ini memanfaatkan kekuatan kecerdasan buatan (AI) untuk mendapatkan keunggulan dalam lanskap teknologi yang berkembang pesat.

Taktik Pengawasan Canggih China dengan AI

MSS China telah merangkul teknologi terkini dengan menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan pengenalan wajah untuk memantau diplomat asing, atase pertahanan, dan agen intelijen di distrik kedutaan di Beijing. Sistem canggih ini membuat dosier instan tentang individu yang menarik perhatian, termasuk mata-mata Amerika. Dengan melacak pergerakan dan menganalisis kontak, MSS bertujuan untuk mengidentifikasi jaringan dan ancaman keamanan potensial.

Sistem AI ini menarik informasi dari berbagai basis data, seperti catatan nomor plat kendaraan, data ponsel, dan sumber lainnya. Dengan data ini, AI membuat daftar target, meramalkan jaringan, dan kerentanan keamanan. Program "pemburu mata-mata" yang didukung AI ini memainkan peran kunci dalam persaingan yang semakin intens antara MSS dan CIA.

Respon CIA

Menanggapi kemajuan teknologi China, CIA telah meningkatkan dua kali lipat pengeluarannya untuk operasi intelijen terkait China sejak awal pemerintahan Biden.

CIA awalnya hanya berfokus pada kemampuan militer dan dinamika kepemimpinan, namun CIA sekarang menyadari pentingnya informasi terperinci tentang pengembangan teknologi yang muncul di China.

David Cohen, Wakil Direktur FBI, mengakui adanya pergeseran fokus. Cohen menyatakan bahwa saatnya untuk memprioritaskan pemahaman tentang kemampuan semikonduktor, algoritma kecerdasan buatan, dan teknologi terbaru lainnya dibandingkan hanya berfokus pada tank, misil, dan senjata konvensional lainnya.

Perlombaan spionase AI ini menyoroti pentingnya supremasi teknologi. Ketika ada dua negara yang berusaha melampaui satu sama lain dalam AI dan teknologi terkait, implikasinya mencapai lebih dari pengumpulan intelijen konvensional. Rahasia perdagangan komersial dan pengembangan teknologi telah menjadi fokus baru, menekankan pergeseran dalam paradigma spionase.

 

Share :