Tersandung Masalah Keamanan dan Privasi, Zoom Janji Perbaiki dalam 90 Hari

Teknologi.id . April 03, 2020

Zoom

Foto: Washington Post


Teknologi.id - Zoom akhirnya mengakui adanya celah keamanan data dan privasi dalam aplikasinya, mereka pun berjanji akan memperbaiki masalah tersebut dalam 90 hari kedepan.

Bahkan CEO Zoom, Eric S. Yuan menuturkan bahwa sementara ini takkan ada pembaruan fitur di Zoom, karena perusahaan akan lebih berfokus untuk menyelesaikan masalah keamanan dan privasi.

"Selama 90 hari ke depan, kami berkomitmen untuk mendedikasikan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi, mengatasi, dan memperbaiki masalah secara lebih baik dan proaktif," tutur Yuan dikutip dari TheVerge, Jumat (3/4/2020).

Yuan juga mengungkapkan bahwa Zoom akan berkomitmen untuk bersikap transparan dalam upayanya menyelesaikan masalah keamanan dan privasi tersebut.

Baca juga: Banyak Diakses Selama WFH, Sri Mulyani Kejar Pajak Netflix dan Zoom

Perusahaan akan mengadakan webinar mingguan setiap Rabu pukul 10 pagi waktu AS, untuk membahas pembaruan privasi dan keamanan Zoom.

Selain itu, Zoom juga akan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk meninjau secara komprehensif, dan memastikan penanganan masalah keamanan aplikasinya.

Bahkan Zoom berencana untuk meningkatkan program bug bounty atau program menawarkan hadiah bagi para hacker yang menemukan celah keamanan aplikasi. 

Sebelumnya, aplikasi video conference tersebut diberitakan tidak melakukan enkripsi untuk panggilan video yang dilakukan para penggunanya.

Baca juga: CEO Zoom Dapat Untung Rp 64 T Sejak Pandemi COVID-19 Merebak

Pihak Zoom mengakui adanya celah keamanan tersebut karena mereka memang hanya mengandalkan protokol Transport Layer Security (TLS).

TLS sendiri merupakan protokol keamanan website dengan komunikasi berupa HTTPS. Protokol ini berbeda dengan sistem keamanan enkripsi end-to-end yang membuat komunikasi tidak dapat diintip oleh peretas.

Celah keamanan tersebut wajib ditutupi sesegera mungkin jika Zoom tak mau ditinggal penggunanya. Seperti diketahui, setelah mewabahnya COVID-19 di seluruh dunia, banyak perusahaan yang menerapkan kebijakan work from home alias WFH.

Kebijakan tersebut membuat aplikasi-aplikasi video conference laris manis, salah satunya Zoom yang hingga Maret ini telah mendapatkan 200 juta pengguna harian.

(dwk)

Share :