Foto: Kemenkes
Teknologi.id – Kepolisian
Negara RI (Polri) meluncurkan aplikasi monitoring karantina presisi yang
dihadiri langsung oleh beberapa pihak.
Diantaranya Menteri Koordinator
Bidang Kemaritiman dan Investasi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian,
Menteri Kesehatan, Perwakilan dari Kementerian PMK, Kementerian Perhubungan,
Badan Intelijen Negara, TNI, dan BNPB di Terminal 3 Bandara Internasional
Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Banten.
Aplikasi ini merupakan bentuk
kolaborasi lintas sektor untuk memastikan karantina dijalankan secara disiplin
dan mencegah penyebaran terkait varian Omicron.
Untuk mengantisipasi penyebaran
COVID-19, dilakukan pemantauan di pintu
gerbang utama Indonesia yang berbatasan dengan negara lain dan
memastikan tidak ada yang lolos saat karantina.
Menkes menyambut baik peluncuran
aplikasi ini karena akan membantu petugas dan pelaku perjalanan agar tidak melanggar
aturan saat karantina dan menekan laju dari varian COVID-19 dari luar
Indonesia.
“Saya titip 3 pesan, sudah berapa
banyak yang dikarantina, apakah memang hotel atau tempat karantinanya cukup,
kalau aplikasi sudah dipasang dicek secara acak/random dan dicek berkala secara
langsung untuk yang sedang dikarantina” jelas Menkes Budi dikutip dari website
Kemenkes.
Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta
Kombes Edwin Hatorangan Hariandja menjelaskan dan memberikan simulasi penerapan
Aplikasi Monitoring Karantina Presisi ini dalam peluncuran perdananya.
Kombes Edwin menjelaskan aplikasi ini adalah sebuah sistem yang informatif dan interaktif tentang monitoring masyarakat yang melaksanakan karantina dari perjalanan luar negeri agar dapat menyelesaikan masa karantina yang sudah diatur.
Baca juga: Korsel Uji Teknologi Deteksi Wajah untuk Lacak Pasien Covid-19
Aplikasi ini juga sebagai
perangkat pendukung tugas personel pengawas pelaksanaan karantina begitu pelaku
perjalanan luar negeri tiba di pintu masuk wilayah Indonesia.
Aplikasi ini memiliki beberapa fitur untuk melakukan pengawasan dan
memastikan para PPLN menjalani masa wajib karantina.
Fungsi utama di antaranya adalah,
monitoring lokasi untuk memantau lokasi
pengguna secara Real Time.
Kemudian, ada dashboard
monitoring yang memantau keterisian
lokasi karantina, statistik pelaku yang sedang melakukan karantina, dan ketika
memasuki waktu berakhirnya karantina serta hasil tes RT-PCR.
(fpk)