Foto: ismagilov/iStock
Teknologi.id - Sejumlah perusahaan seperti Nokia bekerja sama dengan operator seluler Finladia dan Qualcomm, mengklaim bahwa perusahaan mencatat rekor baru jaringan 5G dengan kecepatan upload tembus 2,1 Gbps.
Pengujian dilakukan di studion serba guna, Kota Tampere, Finladia bersama dengan ketiga perusahaan tersebut dengan melakukan demonstrasi produk baru dari Nokia yaitu AirScale yang digandang sebagai solusi 5G.
Dalam uji coba yang dilakukan, Nokia menggunakan teknologi mmWave yang ditingkatkan di dalam stadion tersebut. Uji coba yang dilakukan Nokia ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas penyiaran media langsung. Stadion serba guna juga nantinya akan menjadi salah satu stadion pertama yang menggunakan teknologi mmWave 5G.
Baca Juga: Indonesia Jadi Negara Ke-4 dengan Kasus Serangan Siber Terbanyak
Rekor upload tertinggi sebelumnya dipegang oleh jaringan Ericsson, Telstra dan Qualcomm di tahun 2021 dengan kecepatan upload sebesar 986 mbps. Kemudian di tahun yang sama juga perusahaan Samsung, Verizon dan Qualcomm juga melakukan uji coba dengan teknologi mmWave namun hanya bisa mencapai kecepatan 711 Mbps untuk upload.
Apabila penerapan jaringan 5G tersebut berhasil, akan berpeluang untuk digunakan dalam layanan menonton video dengan kualitas 8K dan layanan AR (augmented reality) yang ditingkatkan. Selain itu, siaran secara langsung juga dapat ditonton di rumah dengan menggunakan kamera 360 melalui headset virtual reality (VR).
Dengan kecepatan upload yang tinggi tersebut, tidak hanya bermanfaat untuk pengunjung. Penyiar juga mendapatkan manfaat dimana dapat menyajikan liputan dengan kualitas tinggi yang dapat langsung dikirim ke televisi maupun perangkat seluler.
Meskipun proyek tersebut sudah cukup berhasil, sayangnya teknologi mmWave 5G tersebut masih uji coba dan masih perlu untuk ditingkatkan dan diperbaiki. Rencananya baik Nokia, Elisa, maupun Qulcomm akan berupaya memasok base station dari AirScale dengan spektrum mmWave 26 Ghz, serta jaringan 5G dari Elisa.
Perangkat yang akan digunakan di jaringan 5G juga tidak sembarangan, chip Snapdragon X65 5G serta chip RF generasi keempat yang mampu melakukan pengunduhan data dengan klaim kecepatan 10 gigabit per detik. Teknologi lainnya juga diterapkan Nokia untuk meningkatkan layanan, seperti Carrier Agregation dengan empat komponen dan setiap komponen ditenagai dengan kapasitas 100 mHz.
Baca Juga: Kronologi Jatuhnya Pesawat Susi Air di Papua yang Membawa 7 Orang
Dalam pengembangan jaringan, ketiga perusahaan tersebut ternyata juga pernah berhasil memecahkan rekor kecepatan download terbesar di dunia sebesar 8 Gbps/gigabit per detik di tahun 2020 silam. Dengan pencapaian yang ada, khususnya perusahaan telekomunikasi Elisa dapat memberikan pelayanan internet dengan kualitas tinggi dibarengi dengan tingkat latensi yang rendah sehingga dapat memberikan pengguna kenyamanan dan kenikmatan dengan layanan yang lebih baik.
Ari Kynäslahti selaku Kepala Teknologi dan Strategi Nokia mengungkapkan dengan adanya inovasi tersebut dan menjadikan stadion sebagai tempat merupakan pilihan yang tepat karena stadion memiliki kapasitas yang besar maka dari itu kecepatan data yang tinggi dibutuhkan. Ari juga mengungkapkan akses yang cepat ini diperlukan oleh pengunjung dalam waktu yang bersamaan, sehingga Carrier Agregation ini dapat menjadi solusi.
Baca Juga: 4 Server Discord Teknologi, Kripto & NFT yang Perlu Kamu Ketahui
(ag)