Mengenal Octocopter Zeva Zero yang Diminati Militer AS

Fabian Pratama Kusumah . March 10, 2022

Foto: Zeva Aero

Teknologi.id – Pernahkah kalian membayangkan menaiki sebuah piring terbang untuk sekedar pergi bekerja atau bermain, tanpa terkena kemacetan?

Itulah impian Stephen Tibbitts, salah satu pendiri dan kepala eksekutif Zeva Aero, sebuah perusahaan rintisan yang berbasis di Tacoma, Washington, yang kendaraan prototipenya baru-baru ini berhasil lepas landas vertikal.

Kendaraan yang dinamai Zero tersebut merupakan sebuah eVTOL, yang meskipun lepas landas dan mendarat secara vertikal, dirancang untuk terbang secara horizontal, karena memiliki aerodinamika yang lebih baik .

"Itu octocopter," kata Tibbitts, menunjuk ke empat motor di atas dan empat di bawah. "Ini adalah bodi sayap campuran dan menghasilkan daya angkat saat terbang ke depan."

Tibbits menyatakan saat ini Zeva Zero sudah diminati oleh lembaga first responder yang membutuhkannya untuk keperluan penyelamatan.

“Pelanggan yang kami lihat saat ini adalah first responder, petugas medis yang harus turun ke lokasi kecelakaan untuk merawat korban trauma sesegera mungkin,” kata Tibbitts, yang juga seorang insinyur dan pilot terlatih, dikutip dari Reuters.

Selain dari first responder, Pentagon dan sejumlah orang kaya juga telah menyatakan minatnya terhadap Zeva Zero, kata Tibbitts.

"Dan kemudian kami didekati oleh sejumlah orang kaya yang ingin terbang dari rumah danau mereka ke kota, dan juga dari kapal pesiar mereka."

Baca juga: Pesawat Kiamat untuk Perang Milik Amerika Disiagakan, Ada Apa?

Tidak seperti banyak berita yang sudah muncul, kendaraan terbang yang dirancang hanya untuk satu orang  ini tidak otonom.

Kendaraan Ini akan memiliki joystick yang akan memungkinkan anggota kru dan penumpang untuk bergerak di udara.

Untuk kecepatan terbangnya, dikabarkan mampu mencapai kecepatan maksimal hingga 160 mph dengan jangkauan 50 mil.

Tibbit membayangkan beberapa skenario untuk penggunaan Zeva Zero di luar taksi udara perkotaan yang otonom.

“Kami melihat minat yang ekstrim di daerah pedesaan,” jelasnya. “Terutama di negara seperti Indonesia,”

“Mereka memiliki 17.000 pulau, banyak di antaranya tanpa banyak infrastruktur sama sekali, dan mereka menyukai gagasan untuk dapat memindahkan orang seperti ini.”

Senada dengan Tibbitts, Adi Arriansyah, seorang pengamat teknologi militer asal Indonesia, juga mengaminkan gagasan Zeva Zero untuk digunakan di Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

"Zeva Zero akan sangat cocok digunakan di negara kepulauan tropis seperti di Indonesia, sehingga dapat menjangkau pulau-pulau kecil yang banyak tersebar serta area hutan yang masih luas dan lebat," ujar Adi Arriansyah.

Pre-order Zeva Zero

Zeva Aero berharap dapat segera membuka pre-order untuk Zeva Zero setidaknya mulai bulan Juni tahun ini.

Harga kendaraan ini sekitar $ 250.000 atau setara kurang lebih Rp 3,5 miliar, masih cukup mahal untuk ukuran kendaraan harian, tetapi Gurbir Singh, chief technology officer Zeva Aero, optimis tentang masa depan octocopter ini.

"Seiring dengan peningkatan teknologi baterai, kendaraan ini akan menjadi lebih baik dan dapat melakukan lebih banyak hal saat kami terus maju," katanya.

(fpk)

Share :