Teknologi.id - Bitcoin, sebagai mata uang digital terdesentralisasi pertama di dunia, telah mengalami berbagai fluktuasi nilai sepanjang keberadaannya. Di tengah kekhawatiran resesi global yang semakin meningkat, penting untuk memahami bagaimana kondisi ekonomi saat ini dapat mempengaruhi Bitcoin.
Saat ini, pasar tradisional mengalami ketidakstabilan signifikan. Sebanyak 2,9 triliun dolar telah hilang dari pasar saham dalam satu hari akibat kekhawatiran resesi global. Ini adalah hari terburuk sejak krisis COVID-19 pada tahun 2020. Salah satu penyebab utama adalah pengetatan kebijakan oleh Federal Reserve selama sepuluh kuartal berturut-berturut. Rata-rata, dibutuhkan sepuluh kuartal setelah siklus pengetatan untuk mendorong ekonomi ke dalam resesi.
Menariknya, Bitcoin menunjukkan ketahanan yang relatif kuat di tengah penurunan pasar saham. Meskipun mengalami penurunan kecil, altcoin mengalami kerugian yang lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada volatilitas, Bitcoin tetap menjadi aset yang menarik bagi investor.
Donald Trump bahkan menyarankan untuk menggunakan Bitcoin untuk membayar utang nasional AS yang mencapai 35 triliun dolar. Ini menunjukkan bahwa Bitcoin mulai dianggap sebagai alternatif serius dalam skenario ekonomi yang penuh tantangan.
JUST IN: 🇺🇸 Donald Trump suggests using #Bitcoin to pay off the country's $35 trillion in debt. pic.twitter.com/jJEYmHJy04
Baca juga: Bitcoin Jadi Perlindungan Terbaik di Tengah Gejolak Ekonomi Global?
Federal Reserve sebelumnya telah memilih untuk tidak menurunkan suku bunga meskipun banyak yang berpendapat bahwa langkah tersebut dapat merangsang ekonomi. Kebijakan ini bisa jadi kesalahan yang mahal, terutama jika resesi benar-benar terjadi pada kuartal keempat tahun ini. Banyak yang berpendapat bahwa penurunan suku bunga yang lebih cepat akan lebih efektif dalam mencegah dampak buruk ekonomi.
Seiring dengan ketidakpastian ekonomi global, volatilitas Bitcoin diperkirakan akan terus berlanjut setidaknya hingga pertemuan Federal Reserve berikutnya pada bulan September. Banyak investor yang mengharapkan pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan tersebut, meskipun sebagian besar pasar memperkirakan penurunan sebesar 25 basis poin.
Salah satu perkembangan signifikan adalah langkah Morgan Stanley untuk menawarkan ETF Bitcoin kepada klien kaya mereka. Langkah ini menunjukkan peningkatan permintaan institusional terhadap Bitcoin. ETF Bitcoin yang diterbitkan oleh BlackRock telah menarik dana sebesar 20 miliar dolar dalam waktu enam bulan, menunjukkan minat yang besar dari pasar institusional.
Selain itu, lonjakan permintaan dari investor institusional ini menandakan bahwa Bitcoin mulai diterima sebagai aset yang sah dalam portfolio investasi besar. Hal ini dapat membantu mengurangi volatilitas jangka panjang dengan meningkatkan stabilitas pasar melalui dukungan institusional.
Lebih lanjut, langkah Morgan Stanley ini juga membuka jalan bagi institusi keuangan lain untuk mengikuti jejak mereka, yang pada akhirnya dapat memperkuat posisi Bitcoin di pasar global. Dengan semakin banyaknya institusi besar yang terlibat, adopsi Bitcoin dapat meningkat secara signifikan.
Bitcoin menciptakan ekosistem yang lebih matang dan stabil bagi cryptocurrency. Inovasi ini tidak hanya mendukung nilai Bitcoin, tetapi juga memberikan kepercayaan lebih kepada investor ritel untuk berpartisipasi dalam pasar mata uang digital.
Baca juga: Komputer Berisi Bitcoin Rp 48 Miliar Berhasil Dibuka Setelah 10 Tahun Lupa Password
Selain aspek institusional, perkembangan teknologi juga memainkan peran penting dalam memperkuat posisi Bitcoin. Pengembangan infrastruktur blockchain dan peningkatan keamanan transaksi telah membuat Bitcoin lebih aman dan lebih mudah diakses oleh pengguna di seluruh dunia.
Kemajuan ini tidak hanya menarik lebih banyak investor tetapi juga memperluas Bitcoin dalam berbagai sektor ekonomi, termasuk perbankan, e-commerce, dan bahkan pembayaran lintas negara.
Pada akhirnya, kombinasi dari adopsi institusional yang meningkat dan inovasi teknologi yang berkelanjutan akan terus mendorong pertumbuhan Bitcoin. Meskipun tantangan ekonomi global tetap menjadi perhatian, potensi jangka panjang Bitcoin sebagai aset lindung nilai dan alat pembayaran global semakin kuat. Investor yang cerdas akan mempertimbangkan untuk memasukkan Bitcoin dalam portofolio mereka sebagai langkah strategis untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi di masa depan.
Ke depannya, penting bagi para pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun swasta, untuk terus memantau perkembangan regulasi terkait cryptocurrency. Kebijakan yang tepat dapat mendorong adopsi yang lebih luas dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi investasi Bitcoin.
Selain itu, edukasi publik tentang penggunaan dan manfaat Bitcoin juga perlu ditingkatkan agar masyarakat dapat memahami dan memanfaatkan teknologi ini dengan lebih baik. Dengan demikian, Bitcoin dapat berkontribusi secara signifikan dalam membangun sistem keuangan yang lebih inklusif dan efisien.
Baca Berita dan Artikel lain di Google News.
(bmm)