Foto: Wallpaper Safari
Teknologi.id – Google tidak lagi mengharuskan pekerjanya yang berbasis di AS untuk divaksinasi terhadap COVID-19. Namun, kebijakan yang mengharuskan staf divaksinasi untuk kembali ke kantor masih berlaku, melansir dari The New York Times.
"Kami tidak memberlakukan persyaratan vaksinasi sebagai syarat kerja bagi pekerja kantor AS saat ini. Kami terus menerapkan kebijakan vaksinasi kami yang mewajibkan vaksinasi COVID-19 atau akomodasi yang disetujui untuk setiap individu yang mengakses situs kami, karena itu adalah salah satu cara terpenting kami dapat menjaga keamanan tenaga kerja kami dan menjaga layanan kami tetap berjalan,” kata juru bicara Google Lora Lee Erickson.
CNBC juga membagikan detail dari memo yang dikirim ke staf oleh David Radcliffe, VP layanan real estat dan tempat kerja Google. Google mencabut kebijakan yang mewajibkan siapa pun yang memasuki fasilitas Google, bahkan staf yang divaksinasi, untuk menjalani tes molekuler negatif COVID-19.
Namun, karyawan yang tidak divaksinasi yang disetujui untuk masuk kantor masih perlu mengikuti protokol tambahan, termasuk pengujian dan mengenakan masker, menurut catatan Radcliffe.
Baca juga: Korsel Bakal Berikan Vaksin Dosis Keempat di Bulan Februari
Melansir dari CNBC, Google juga melonggarkan kebijakan atas beberapa fasilitasnya yang terkenal.
Radcliffe juga menulis bahwa perusahaan membuka kembali fasilitas seperti pusat kebugaran tanpa janji temu dan pijat; memulihkan layanan antar-jemput penuh, menambahkan lebih banyak tempat untuk makan sarapan dan makan siang gratis, dan membuka semua ruang informal seperti lounge, ruang permainan, ruang musik, dan kursi pijat.
Perusahaan mengatakan pada bulan Desember bahwa akan menunggu hingga 2022 untuk menentukan rencana kembali ke kantor.
Ketika karyawan diharapkan untuk kembali secara langsung, Google telah berkomitmen untuk memberi mereka waktu 30 hari.
Perusahaan juga telah menguraikan rencana untuk minggu kerja hibrida di mana sebagian besar karyawan diharapkan berada di kantor tiga hari per minggu.
Apple juga mulai melonggarkan kebijakan COVID-19, karena telah menghapus persyaratan masker bagi pelanggan yang berbelanja di toko ritel Apple di beberapa negara bagian.
Apple dapat membatalkan mandat bagi karyawan ritel untuk memakai masker juga "dalam waktu dua minggu," menurut tweet dari Mark Gurman dari Bloomberg.
(MIM)
Tinggalkan Komentar