Teknologi.id - Beberapa hari ini di sejumlah media sosial ramai beredar sebuah tangkapan layar Google Maps dengan sebuah titik lokasi bertuliskan "S.O.S" yang berada di Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Seperti diketahui, pulau ini berlokasi dekat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada awal Januari lalu.
Keberadaan tanda lokasi tersebut pun membuat masyarakat bertanya-tanya mengenai makna dari namanya yang bisa diartikan sebagai tanda permintaan tolong (save our soul, SOS) tersebut. Banyak yang berharap tanda tersebut berasal dari penumpang pesawat SJ 182 yang selamat dari insiden.
Namun, viralnya tanda S.O.S di Pulau Laki tersebut nampaknya hanya berlangsung singkat saja, pasalnya saat ini tanda tersebut sudah tidak lagi ditemukan.
"Kami telah menghapus ikon di lokasi tersebut dari Google Maps," jelas perwakilan Google Indonesia, seperti dikutip dari KompasTekno, Kamis (21/1/2021).
Baca juga: Vtube, Aplikasi Bisnis Penipuan Berkedok Periklanan
Data-data yang ditemukan di Google Maps memang berasal dari berbagai sumber, termasuk penyedia pihak ketiga, sumber publik, dan kontribusi pengguna. Cara itu dilakukan demi memberikan pengalaman peta digital yang lebih komprehensif dan relevan.
"Tetapi kami menyadari bahwa mungkin sesekali ada ketidakakuratan yang dapat muncul dari salah satu sumber tersebut," imbuh Google.
Pihak Google tidak memberikan penjelasan apakah tanda SOS itu benar atau hanya orang iseng belaka. Namun, pengguna Google Maps bisa langsung melaporkan apabila suatu saat nanti menemukan data yang dirasa tidak tepat. Pelaporan bisa dilakukan via ponsel atau desktop.
Caranya, pilih titik lokasi yang ingin ditinjau, kemudian pilih "sarankan edit", lalu "hapus tempat ini". Sebutkan alasan mengapa ingin menghapus tempat tersebut, lalu pilih "kirim".
Baca juga: Kenapa Smartphone Terbaru Tak Lagi Pakai Baterai Removable?
Sementara itu, Direktur Operasi Basarnas, Brigjen Rasman MS mengatakan, mereka belum menerima informasi terkait tanda S.O.S di peta Google Maps. Belum ada keterangan pula terkait adanya korban selamat dari tragedi kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 pada 9 Januari 2021 lalu.
"Sampai saat ini tidak ada keterangan yang kita dapatkan bahwa ada penumpang yang hidup," kata Rasman seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (21/01/2021).
Dirinya mengungkapkan bahwa bisa saja tanda tersebut berasal dari sinyal Tim SAR yang memang berada di posko di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki.
"Jadi untuk diketahui tim penyelam kita ada yang berposko di Pulau Lancang dan Pulau Laki. Mereka membuka posko itu untuk memudahkan mereka bergerak. Jadi tidak semua ada di atas kapal, mungkin itu, tapi saya tidak mau berspekulasi," pungkasnya.
(dwk)
Tinggalkan Komentar