Foto: SlashGear
Teknologi.id - Seperti diketahui, beberapa tahun silam masih banyak smartphone yang menggunakan baterai removable. Baterai removable merupakan jenis baterai yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah di lepas-pasang oleh si empunya smartphone.
Namun, saat ini mayoritas smartphone sudah tak lagi menggunakan baterai removable. Kenapa ya?
Rupanya tren berkurangnya penggunaan baterai removable ini beriringan dengan meningkatnya penggunaan baterai non-removable yang sudah dibenamkan di dalam smartphone.
Baca juga: Nonton TikTok Bisa Dapet Uang? Begini Caranya!
Meski awalnya penggunaan baterai non removable hanya digunakan oleh ponsel kelas atas seperti iPhone, namun saat ini hampir seluruh smartphone yang beredar di pasaran menggunakan baterai non-removable.
Salah satu alasan mengapa para produsen smartphone beralih menggunakan baterai baterai non-removable atau baterai tanam adalah karena bisa membuat desain smartphone menjadi lebih tipis dan elegan. Hal tersebut berbeda ketika masih menggunakan baterai removable, dimana desain smartphone rata-rata terlihat tebal dan bobotnya pun terbilang lebih berat.
Nah, karena menggunakan baterai yang tidak bisa dilepas, umumnya saat ini smartphone menggunakan baterai dengan daya tahan yang sudah teruji kualitasnya. Jadi vendor ponsel tidak akan sembrono memasang jenis baterai non-removable bila kekuatan baterai tidak bagus.
Sebagai perbandingan, jika sebuah baterai removable mampu bertahan selama 1 tahun untuk performa terbaiknya, sementara baterai non-removable mampu bertahan setidaknya dua kali lipat lebih lama, sebelum mengalami penurunan performa.
Kekurangan Baterai Non-Removable
Meski terlihat banyak kelebihan menggunakan baterai non-removable, nyatanya ada juga kekurangan yang mengiringinya. Salah satunya yang mungkin dirasakan oleh banyak pengguna ketika menggunakan smartphone dengan baterai non-removable adalah ketika perangkat Hang atau error, maka smartphone akan sulit untuk diperbaiki.
Pasalnya di perangkat smartphone lawas yang menggunakan baterai removable, pengguna tinggal melepas baterai agar perangkat bisa mati saat terjadinya hang atau error. Hal ini tentunya tidak bisa dilakukan pada smartphone dengan baterai tanam, yang hanya bisa melakukan force restart untuk memulihkan kondisi ponsel.
Baca juga: 3 Website Ini Bisa Kasih Kamu Barang Gratis, Lho!
Selain itu, perangkat smartphone dengan baterai non-removable yang terkena air atau terendam air akan lebih beresiko terjadi kerusakan akibat adanya korsleting aliran listrik.
Hal itu berbeda dengan pengguna smartphone dengan baterai removable yang terkena air. Mereka umumnya akan langsung mencabut baterai agar tidak ada aliran listrik yang memicu kemungkinan korsleting akibat kemasukan air. Suatu hal yang tidak bisa dilakukan oleh smartphone dengan baterai non-removable tentunya.
Meski begitu, vendor smartphone tentunya sudah memikirkan hal tersebut, sehingga tak sedikit ponsel yang sudah disertai sertifikasi IP68 artinya anti air. Di sisi lain, vendor juga sudah meningkatkan kapasitas baterai di atas rata-rata hingga 4.000-5.000 mAh, sehingga pengguna tak perlu sering-sering mengisi ulang baterai smartphone.
(dwk)
Tinggalkan Komentar