Naegleria Fowleri, Amoeba Pemakan Otak yang Merenggut Nyawa Pria 50 Tahun di Korsel

Alfryan Irgie . December 28, 2022

Teknologi.id - Setelah kembali dari Thailand, pria Korea Selatan berusia 50 tahun ini tewas karena Amoeba pemakan otak pada Senin (27/12).

Diketahui bahwa pria ini kembali dari Thailand sejak 10 Desember lalu setelah menetap selama empat bulan di Negeri Gajah Putih tersebut. Kemudian sehari setelah kembali ke negara asalnya yakni Korea Selatan, pria ini dilarikan ke rumah sakit terdekat namun nyawanya tidak tertolong dan akhirnya tewas pada Rabu (21/12).

Menurut Badan Pencegahan dan Kontrol Penyakit Korea (KDCA), penyebab kematian pria 50 tahun ini ialah amoeba bernama Naegleria Folweri.

KDCA melakukan tes genetik dan menghasilkan temuan bahwa pria ini memilki 99,6% gen yang mirip dengan pasien meningtis dari luar negeri. Lalu menurut Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), pria tersebut tewas karena amoeba pemakan otak berjenis Naegleria. 

Naegleria diketahui merupakan organisme yang memiliki sel tunggal dan hidup di alam bebas. Karena bentuknya kecil, Naegleria hanya dapat dilihat melalui bantuan mikroskop saja. 

Organisme pemakan otak ini banyak ditemui di danau, sungai, atau tempat yang memiliki air tawar yang hangat. Dari sekian banyak spesies Naegleria, hanya ada satu spesies jenis tersebut yang menginfeksi manusia dan ia adalah Naegleria Fowleri atau amoeba pemakan otak.

Baca juga: Korut Sedang Mengembangkan Spy Satellite

Naegleria Fowleri ini dapat menginfeksi manusia melalui air yang masuk ke tubuh melalui hidung seseorang. Biasanya, orang yang kurang beruntung ini menyelam atau berenang di air tawar seperti danau ataupun sungai. 

Ketika masuk ke hidung, amoeba pemakan otak ini akan berjalan ke otak dan mulai melakukan invasi dan menghancurkan jaringan otak. 

Bagi orang yang terinfeksi amoeba ini, gejala awalnya akan mirip dengan penyakit meningtis di mana korban akan merasakan penyakit PAM selama 1-12 hari sejak terinfeksi.

Beberapa penyakit seperti sakit kepala, mual, demam, hingga muntah akan terjadi di gejala awal. Kemudian leher kaku, linglung, kejang, halusinasi, hingga koma akan dirasakan korban pada gejala berikutnya. 

Selanjutnya korban diprediksi akan meninggal di hari ke-5 dan atau bisa terjadi dalam rentang 1-18 hari sejak terinfeksi. Kematian korban sendiri disebabkan amoeba yang berhasil menghancurkan jaringan otak setelah mengalami pembengkakan.

(ai)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar