BRIN dan BMKG Angkat Bicara Terkait Pawang Hujan MotoGP Mandalika

Fabian Pratama Kusumah . March 22, 2022

Foto: AjhiNews

Teknologi.id – Baru-baru ini tengah viral dan ramai menjadi bahan perbincangan netizen di berbagai sosial media terkait dengan pawang hujan MotoGP 2022 Mandalika.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) angkat bicara soal adanya pawang hujan saat balapan MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Minggu (20/3).

Peneliti Klimatologi di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Erma Yulihastin mengatakan ilmu yang digunakan pawang hujan tidak bisa dipahami secara nalar.

Menurutnya konsep pawang hujan merupakan ilmu yang dibangun pada zaman ketika manusia mempercayai konsep mitologi untuk memahami alam semesta.

"Dengan demikian mitologi sangat membantu kala itu," ujarnya dikutip dari CNN Indonesia.

Tak hanya di Indonesia saja, Erma menjelaskan metode pawang hujan juga pernah ada di Jepang. Hal ini digunakan lantaran manusia saat itu masih keterbatasan ilmu, keterbatasan pemahaman, dan keterbatasan rasionalitas untuk memahami ilmu alam.

Ia menampik jika pawang hujan ada relevansinya dengan sains. Menurutnya ilmu sains dibangun oleh satu metode yang mutlak secara ilmiah, dan bisa ditiru oleh siapapun.

"Nah kalau pawang hujan kan engga kaya gitu, secara ilmu yang tidak bisa dipahami oleh nalar," ucapnya.

Baca juga: Pawang Hujan MotoGP Mandalika Viral, Ternyata ini Tarifnya

Sedangkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap hujan di MotoGP Mandalika pada Minggu (20/3) memang bakal berhenti dan mengatakan kejadian itu bukan karena aktivitas pawang hujan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan jika dilihat dari prakiraan nasional analisis dampak cuaca milik BMKG, pada hari balapan MotoGP hujan selesai sekitar pukul 16.15 WITA, waktu yang diputuskan penyelenggara MotoGP memulai balapan.

"Kalau dilihat prakiraan lengkap di tanggal itu memang selesai di jam itu. Kira-kira jam 16.15 itu sudah selesai, tinggal rintik-rintik itu bisa dilakukan balapan kalau dilihat dari prakiraan nasional analisis dampak yang kita miliki BMKG," kata Guswanto.

Dia mengatakan hujan berhenti karena faktor durasi hujan sudah selesai. Menyoal hujan berhenti usai pawang hujan bekerja di lintasan Sirkuit Mandalika, menurut Guswanto itu hanya kebetulan.

(fpk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar