(Sumber/ Pinterest)
Teknologi.id - China telah melakukan uji klinis teknologi implan otak yang pertama bertujuan agar sinyal dari otak bisa mengendalikan perangkat eksternal. China melakukan uji klinis ini dengan teknologi Brain Computer Interface (BCI) pada seorang pasien beberapa waktu lalu.
Hal tersebut ternyata berhasil dilakukan, terbukti pasien di China yang telah melakukan proses tersebut dapat bermain permainan balap dan catur menggunakan pikirannya sendiri, melansir dari Global Times.
Tentang Teknologi Brain Computer Interface (BCI)
Perlu diketahui, BCI merupakan teknologi yang dikembangkan untuk membantu memulihkan fungsi untuk penderita kelumpuhan. Sistem BCI memungkinkan komunikasi dan kontrol perangkat eksternal secara langsung menggunakan aktivitas otak, tanpa melibatkan saraf dan otot.
Lebih sederhananya, sistem BCI dapat digunakan untuk berpikir seperti mesin.
Baca juga: Elon Musk Prediksi Tak Ada Ponsel di Masa Depan, Bakal Digantikan Chip Neuralink
Teknologi BCI tersebut didirikan oleh Elon Musk dengan berbagai tujuan dan kepentingan manusia. Sistem BCI dapat memperoleh izin dari pihak berwenang paling cepat pada tahun 2028 mendatang.
Pengembangan teknologi BCI dilakukan oleh pusat penelitian yang ada di China untuk bisa digunakan lebih lanjut. Elektroda saraf ini diklaim lebih berguna dibanding dengan buatan Neuralink.
Produk ini juga memiliki luas 1 banding 5 hingga 1 banding 7 dibanding Neuralink. Cara ini dilakukan untuk membuat sel otak agar tidak merasakan kehadiran benda asing secara signifikan.
Implan otak tersebut dibuat dengan ukuran terkecil di dunia dengan diameter 26 milimeter (mm) dan ketebalan 6 mm. Peneliti juga berencana untuk mengupayakan pasien agar bisa menggunakan lengan robot menggunakan pikiran.
Baca juga: Neuralink, Implan Otak Manusia Pertama Timbulkan Masalah bagi Pasien, Apa Solusinya?
Cara tersebut dilakukan agar mempengaruhi tindakan fisik untuk menjadi lebih kompleks. Program ini juga diluncurkan bersama dengan Rumah Sakit Huasan Universitas Fudan di China.
China juga menjadi negara kedua yang menggunakan teknologi ini usai Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Hingga kini, China juga tengah bersaing dengan Amerika Serikat dalam mengembangkan teknologi ini. Terkait hal tersebut, banyak orang yang penasaran dengan teknologi implan otak.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(gob)
Tinggalkan Komentar