YouTube (Foto: Bussines Insider)
Teknologi.id - Kritik terhadap Partai Komunis China (PKC) dibungkam hingga ke dunia maya. Bahkan kabarnya, di YouTube, komentar yang berbau kritik terhapus secara otomatis.
Kata semisal "共匪" ("bandit komunis") atau "五毛" ("pesta 50 sen") secara akan terhapus dalam waktu sekitar 15 detik, jika ditemukan di kolom komentar video maupun saat live streamig, seperti diberitakan The Verge.
YouTube pun mengakui penghapusan otomatis itu. Hanya saja, mereka berkilah jika tindakan itu adalah sebuah kesalahan sistem dan akan sedang dalam perbaikan kebijakan moderasi.
Baca juga: Cara Akses YouTube Premium Gratis Selamanya!
"Setelah ditinjau oleh tim kami, kami telah mengkonfirmasi ini adalah kesalahan dalam sistem penegakan kami dan kami sedang berupaya memperbaikinya secepat mungkin," kata juru bicara YouTube (27/5/2020).
Lebih jauh, The Verge menemukan bukti, komentar yang dihapus telah terjadi sejak Oktober 2019. Ketika masalah itu diangkat di halaman bantuan resmi YouTube, beberapa pengguna mengonfirmasi bahwa mereka pernah mengalami masalah yang sama.
Dijelaskan, istilah "共匪" (bandit komunis) adalah penghinaan yang berasal dari pemerintah Nasionalis China bagi PKS. Sementara "五毛," (atau "wu mao") adalah istilah gaul untuk menghina buzzer untuk mengarahkan diskusi online jauh dari kritik terhadap PKC. Komentator semacam itu dibayar 50 sen per posting.
Frasa-frasa itu diklaim tidak sengaja ditambahkan ke filter komentar YouTube, yang secara otomatis menghapus spam dan teks yang menyinggung. Komentar dihapus terlalu cepat untuk moderasi manusia.
Indikasi lain di balik terhapusnya komentar yang mengkrtik PKC diduga terkait dengan status YouTube yang dilarang di China selama bertahun-tahun.
Dilansir Tech Crunch dari CNNIndonesia.com, YouTube mengatakan yang terjadi saat ini adalah efek samping yang tidak disengaja dari sistem moderasi komentar platform yang dirancang untuk menyaring ucapan benci, pelecehan, dan spam.
Perusahaan tidak menawarkan wawasan lebih lanjut tentang bagaimana persyaratan berakhir ditandai oleh sistem otomatisnya.
Baca juga: Cara Agar YouTube Tetap Berjalan Meski Layar HP Dimatikan
Namun, mereka menyampaikan sebagian besar tenaga kerjanya tengah keluar dari kantor akibat pandemi Covid-19 sehingga mereka bersandar pada metode moderasi AI dalam beberapa bulan terakhir, bahkan ketika mereka mengakui bahwa kurangnya pengawasan manusia akan menyebabkan lebih banyak contoh konten yang dihapus secara keliru.
(sz)
Tinggalkan Komentar