Militer AS akan Gunakan Laser saat Perang, Apa Fungsinya?

Fabian Pratama Kusumah . March 10, 2021

Foto: Semantic Scholar

Teknologi.id - Sebagian besar pengembang senjata menyadari teknologi senjata laser yang berkembang cepat semakin menjanjikan dengan transmisi kilowatt tinggi baru yang mampu membakar, menghancurkan, atau menonaktifkan berbagai target musuh.

Lalu, bagaimana jika menggunakan laser untuk komunikasi? Raytheon’s Intelligence and Space, Advanced Concepts and Technology Unit kini sedang meneliti hal tersebut.

Raytheon sudah melakukan tahap pengembangan dan pengujian aplikasi baru teknologi komunikasi laser yang berpotensi dapat digunakan dalam peperangan taktis baru.

Baca juga: Teknologi Militer AS Ini Akan Guncangkan Dunia

“Saat Anda mengirim transmisi melalui udara, salah satu tantangan terbesar adalah distorsi atmosfer. Kadang-kadang partikel di udara dapat menyebabkan distorsi, sehingga data harus memotong dan mengurangi anomali atau interferensi tersebut,”

Kata Jennifer Benson, Kepala Insinyur Area Produk untuk Elektronik Tingkat Lanjut, Raytheon Intelligence & Space, dikutip dari The National Interest hari Rabu 10 Maret 2021.

Pengembang Raytheon menguji jenis teknologi komunikasi laser ini pada jarak lebih dari 16 km di perairan yang besar dan melalui kondisi atmosfer yang sulit.

Baca juga: 6 Teknologi Militer Canggih yang Bakal Jadi Momok Dunia

Pengujian jarak jauh diharapkan dalam beberapa bulan mendatang, karena kemungkinan teknis semacam ini dapat menghubungkan drone ke pesawat, pesawat ke pusat komando dan kendali darat atau bahkan data sensor berorientasi pertahanan rudal di luar atmosfer bumi di beberapa titik.

Dengan menggunakan laser sebagai sarana komunikasi, gangguan akan lebih sedikit, karena transmisi laser dapat menggabungkan jalur pengiriman dan penerimaan.

Hal tersebut memungkinkan informasi seperti video definisi tinggi yang lebih efisien dan memungkinkan untuk melalui distorsi di atmosfer.

Baca juga: AS Punya Kacamata Militer Baru, Ini Fitur dan Fungsinya

Prospek teknis ini memperkenalkan paradigma teknologi baru untuk kecepatan tinggi, komunikasi titik ke titik yang lebih tepat, membawa kemungkinan pengurangan latensi, dan yang paling penting, mengurangi waktu transmisi secara masif.

“Receiver kami seukuran ponsel yang dapat diletakkan di banyak area berbeda, memungkinkan udara ke darat dan mungkin luar angkasa ke darat di masa depan,” kata Benson.

Teknologi penerima dapat menggabungkan sinyal optik ruang bebas dengan kecepatan 100 Gigabit per detik, mengirimkan pesan yang dapat disesuaikan dengan kondisi atmosfer.

“Pemancar menyediakan energi dan jalur penerimaan yang harus mengumpulkannya dan menerima pesan lengkapnya, ”jelas Benson.

(fpk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar