Netanyahu Setujui Gencatan Senjata di Gaza Karena Israel Alami Krisis?

Teknologi.id . January 16, 2025
gencatan senjata israel hamas Gaza
Foto: Reuters


Teknologi.id - Analis politik dari Tel Aviv, Ori Goldberg, menyatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akhirnya menyetujui kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.

Langkah ini terjadi 15 bulan setelah konflik Gaza dimulai, yang menurut Goldberg didorong oleh kondisi dalam negeri Israel yang semakin memburuk.

"Harga-harga naik setiap hari. Terjadi pengurasan otak yang luar biasa. Lembaga-lembaga publik runtuh. Infrastrukturnya runtuh. Israel mungkin berada dalam kondisi terburuk sejak didirikan," ujar Goldberg kepada Al Jazeera, Kamis (16/1/2025).

"Netanyahu tahu bahwa ini memiliki tanggal kedaluwarsa, dan tanggal kedaluwarsanya adalah sekarang,” tambahnya.

Baca juga: Resmi! Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Persiapan Kesepakatan

Sementara itu, Presiden Israel Isaac Herzog bertemu dengan Presiden Komite Internasional Palang Merah (ICRC), Mirjana Spoljaric, dan timnya. Pertemuan ini merupakan bagian dari persiapan teknis untuk pelaksanaan pertukaran tahanan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.

“Presiden Herzog menekankan pentingnya dan sensitifnya misi ini,” demikian pernyataan dari juru bicara Herzog. Tim ICRC juga memberikan pembaruan terkait logistik pemindahan tahanan serta berbagai tantangan yang mungkin dihadapi.

Foto: VOI

Rincian Kesepakatan

Hamas dan Israel telah menyetujui gencatan senjata yang mencakup sejumlah langkah penting pada tahap awal:

  • Penarikan Pasukan: Militer Israel akan mundur hingga 700 meter dari wilayah Gaza.
  • Pembebasan Tahanan: Israel akan membebaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina, termasuk 250 tahanan dengan hukuman seumur hidup.
  • Pembebasan Sandera: Kelompok-kelompok Palestina akan membebaskan 33 tawanan Israel.
  • Akses Medis: Israel akan mengizinkan warga Gaza yang terluka untuk bepergian guna mendapatkan perawatan medis.
  • Pembukaan Perbatasan: Penyeberangan Rafah dengan Mesir akan dibuka tujuh hari setelah tahap pertama dimulai.
  • Koridor Philadelphi: Pasukan Israel akan mulai mundur dari wilayah perbatasan Gaza-Mesir, dengan rencana penarikan penuh di tahap berikutnya.

Meski begitu, belum ada pernyataan resmi dari kedua belah pihak mengenai rincian kesepakatan ini.

Baca juga: Staf Perusahaan Meta Buat Surat Terbuka, Respon Atas Genosida Israel

Harapan untuk Perdamaian

Kesepakatan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju perdamaian yang lebih permanen di wilayah Gaza. Namun, tantangan besar masih menanti, termasuk memastikan pelaksanaan penuh dari semua ketentuan yang telah disepakati.

(dwk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar