Meski Putus Kuliah, Seorang Pemuda Jepang Bangun Perusahaan AI Seharga Rp 8,1 triliun

Indah Mutia Ayudita . July 13, 2020

Taku Toguchi

Teknologi.id - Taku Toguchi berhenti dari kuliah pada usia muda, sekarang ia menjadi seorang pengusaha muda yang mendirikan suatu perusahaan AI di Jepang.

AI Inside Inc berfokus untuk mendigitalkan dokumen yang ditulis tangan, dan baru saja go public pada bulan Desember lalu, yang disambut dengan optimisme dari para investor.

Toguchi memulai bisnisnya pada tahun 2004 dengan membantuk sebuah portal website yang menyediakan informasi restoran. Pada tahun 2007, ia melakukan perjalanan ke seluruh Asia, Eropa, sampai Amerika Serikat. Sejak 2010 dampai 2015, Toguchi mendirikan serangkaian bisnis, sebelum menyematkan Artificial Intelligence pada aplikasinya.

"Yang ingin saya lakukan adalah mengembangkan AI, namun, dulu lebih sulit dilakukan," kata Toguchi.

Baca juga: Saham Tesla Pecah, Kekayaan Elon Musk Kalahkan Warren Buffet

Untuk menggunakan layanannya, AI Inside menyediakan biaya langganan untuk perusahaan yang disebut dengan DX Suite. Sampai bulan Juni, pelanggannya sudah mencapai 3.000 orang, naik sampai 500 orang dibandingkan bulan Desember lalu.

Layanan AI Inside Inc mendigitalkan tulisan tangan. Foto: AI Inside Inc.

Kenaikan ini terjadi setelah perusahaan tersebut meluncurkan versi 'lite' yang membebankan biaya lebih murah untuk memproses dokumen yang lebih sedikit.

Toguchi ingin membuat AI menjadi layanan yang terjangkau dan mudah digunakan untuk semua orang. "Kebijakan perusahaan kami adalah dengan menjual alat AI untuk penggunaan yang positif pada masyarakat luas dengan harga yang lebih murah," jelas Toguchi dalam suatu wawancara.

Penjualan AI Inside meningkat sampai lebih dari 3 kali lipat, mencapai 1,6 miliar yen pada bulan Maret lalu. Perusahaan melaporkan keuntungan sampai 419 juta yen pada periode tersebut setelah sebelumnya mengalami kerugian sebesar 183 juta yen.

Baca juga: Lagi-Lagi Ide Gila Elon Musk, Jualan Celana Pendek

Meski begitu, Katsuyoshi Sakase, manajer umum departemen riset pada Aizawa Securities Co menyatakan cukup skeptis atas lonjakan saham AI Inside. "Keuntungannya meningkat pesat, namun penjualannya masih rendah untuk perusahaan yang berada pada range pasar 100 miliar yen."

Saham ditutup pada hari Kamis dengan rasio harga terhadap pendapatan sebesar 245, salah satu yang tertinggi diantara perusahaan-perusahaan Jepang yang bernilai lebih dari 100 miliar yen berdasarkan data dari Bloomberg.

Toguchi menyebutkan reli saham ini mencerminkan harapan yang dianggapnya masih bisa direalisasikan.

Perusahaannya juga mendapat perhatian positif dari beberapa broker seperti Iwaicosmo Securitues Co dan SBI Securities Co. Iwaicosmo memiliki target harga  sebesar 40.000 yen, 26% lebih tinggi dari harga saham saat ini yang berada dikisaran 31.650 yen.

(im)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar