Teknologi.id - Per 6 Januari 2020 mendatang Achmad Zaky efektif tak lagi menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak. Zaky mengirimkan surat perpisahan kepada para karyawannya.
Dalam surat tersebut, ia bercerita bagaimana membangun Bukalapak dari nol hingga bisa seperti sekarang ini.
Baca juga: Achmad Zaky Resmi Mundur dari Jabatan CEO Bukalapak, Digantikan Rachmat Kaimuddin
Berikut surat perpisahan yang ditulis eks CEO Bukalapak Achmad Zaky kepada para karyawannya seperti dikutip dari detikINET, Selasa (10/12/2019):
Teman-teman Bukalapak yang saya sayangi,
Tepat 10 tahun lalu perusahaan tempat teman-teman bekerja ini hanyalah sebuah gagasan, tidak pernah terbayangkan kita bisa sampai sebesar ini sekarang. Kami waktu itu hanyalah anak muda seperti kebanyakan anak muda lainnya yang tidak memiliki apa-apa baik itu pengalaman ataupun modal uang. Kami memulai semua ini dengan modal mimpi, harapan, dan niat mulia. Mimpi dan niat mulia agar kami tidak sekedar hidup untuk diri sendiri saja, tapi juga bagaimana kita bisa menghidupi orang lain.
Hari ini, saya bangga dan sangat bahagia sekali Bukalapak telah memberikan manfaat ke jutaan masyarakat utamanya usaha kecil di seluruh Indonesia. Dari sisi finansial juga semakin mantap, pertumbuhan yang masih di atas 100% per tahun dengan EBITDA yang terus mengalami perbaikan. Saya selalu berdoa agar kita selalu diberikan kekuatan dan kekompakan untuk menjaga titipan dan amanah dari yang Di Atas ini seterusnya dan selamanya. Amien.
Baca juga: Spotify Wrapped Hadir Lagi, Begini Cara Bikinnya
Tentunya semua prestasi yang kita raih selama ini tidak akan tercipta kalau bukan karena kerja keras dan gotong-royong teman-teman semuanya. Sebagai pendiri sekaligus karyawan dengan masa kerja paling lama di kantor ini, saya merasakan betul aura kegigihan, kekompakan, dan semangat teman-teman untuk menciptakan perubahan bagi banyak orang. Kalian lah yang menjadi semangat saya selama ini berangkat bekerja di pagi hari dan pulang larut malam. Setiap berinteraksi dengan teman-teman semua, saya jadi lebih semangat karena selalu belajar hal baru dan mendapatkan ide/masukan baru. Berkat interaksi ini pulalah perusahaan ini menjadi semakin baik dari waktu ke waktu.
Saya masih teringat, dulu di tahun-tahun awal gaya manajemen kita masih ala kos-kosan, misalnya web down 3 hari, kita masih santuy. Kemudian kita perbaiki lagi jadi ala ruko. Dari waktu ke waktu manajemen kita kian modern dan saya bisa bilang kini perusahaan ini sudah menerapkan best practice perusahaan teknologi kelas dunia. Saya mewakili pendiri dan pimpinan perusahaan mengucapkan apresiasi dan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kontribusi tak terhingga teman-teman ini.
Dengan semakin matangnya perusahaan ini, saya bersama para pendiri, Fajrin dan Xinuc, merasa perlu melakukan suatu usaha-usaha untuk membawa perusahaan ini menjadi lebih berkembang lagi sehingga manfaatnya bisa semakin besar. Salah satunya adalah regenerasi kepemimpinan. Mungkin teman-teman semua telah merasakannya beberapa tahun belakangan ini dimulai dari tahun 2016 (saat dimana kita tumbuh 5-7x lipat setahun) dengan hadirnya Willix sebagai COO, kemudian tahun-tahun berikutnya hadir Natalia sebagai CFO, kemudian Teddy sebagai Chief Strategy, dan terakhir Bagus sebagai Chief Talent. Mereka adalah eksekutif-eksekutif terbaik di bidangnya masing-masing. Selain itu kita juga terus mempercepat regenerasi dari jajaran pemimpin senior dan menengah. Semua datang dari perusahaan terbaik dan membawa pengalaman terbaiknya untuk ditularkan ke kita semua. Alhamdulilah semua proses regenerasi ini berjalan lancar hingga hari ini tanpa suatu halangan apapun.
Baca juga: iPhone 11 Meluncur di Indonesia, iPhone XR, XS, dan XS Max Turun Harga
Dengan tujuan yang sama pula, saatnya saya sendiri meregenerasi diri saya sendiri. Saya ingin memberitahukan bahwa tepat nanti 6 Januari 2020, saya akan menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada CEO baru yang lebih berpengalaman dan bisa membawa Bukalapak ke milestone selanjutnya. Sejak awal tahun ini kami para pendiri telah mencari dan menyaring banyak sekali kandidat, dan akhirnya mengerucut pada pilihan yang menurut kami tepat dan bisa membawa misi Bukalapak ke babak selanjutnya, beliau adalah Muhammad Rachmat Kaimuddin. Rachmat ini bukan orang baru bagi kami, beliau adalah kawan lama. Ia memiliki segudang pengalaman di banyak perusahaan besar, dari perusahaan tradisional hingga private equity yang memang mengobservasi banyak perusahaan di berbagai industri. Beliau juga merupakan lulusan institusi pendidikan kelas dunia seperti MIT dan Stanford. Tidak hanya itu, beliau juga aktif di beberapa kegiatan sosial, menjadikannya sosok Rachmat ini Bukalapak banget.
Kami yakin di bawah kepemimpinan Rachmat, Bukalapak akan semakin berkembang dan meneruskan misi kebaikan untuk lebih menebarkan manfaat ke banyak masyarakat. Dalam beberapa minggu ke depan, saya akan memperkenalkan Rachmat ke masing-masing Tribe dan Function agar bisa lebih mengenal beliau sekaligus Rachmat bisa mengenal Tribe atau Function yang ada di Bukalapak. Saya berharap teman-teman semua mensupport dan bisa bekerja sama dengan Rachmat dengan sebaik-baiknya.
Selanjutnya saya akan berperan sebagai Pendiri/Pemilik dan Advisor Bukalapak. Walau tidak aktif day to day, saya akan terus mendampingi Rachmat bersama Fajrin dan Xinuc. Bagaimanapun Bukalapak sudah seperti anak saya sendiri. So, pastinya saya akan masih main-main di kantor baru kita yang keren ini. Setelah melewati satu dekade yang panjang, sudah saatnya pula saya memikirkan hal-hal lain yang lebih luas. Saya akan banyak meluangkan waktu menjadi mentor bagi ecosystem startup/entrepreneurship di luar sana, agar industri kita semakin membesar, makin banyak lapangan kerja tercipta nantinya. Banyak masalah di bidang-bidang lain yang perlu diselesaikan oleh generasi-generasi selanjutnya.
Baca juga: China Bakal Setop Penggunaan Perangkat Komputer Buatan Asing
Saya juga akan meluangkan waktu untuk kegiatan non-profit melalui yayasan yang saya dirikan nanti. Almarhum Ayah saya selalu bercerita kepada saya, "Urip iku mung mampir ngombe", artinya "Hidup itu hanya mampir minum". Saya akan memanfaatkan sisa waktu dalam hidup saya yang sebentar ini dengan sebaik-baiknya agar memberikan manfaat semaksimal mungkin untuk banyak orang.Akhir kata, dari lubuk hati yang paling dalam, saya mohon maaf jika dalam segala tindakan, kata-kata saya memiliki kesalahan kepada teman-teman semua. Saya pribadi mengucapkan terimakasih kepada teman-teman semua. Kalian luar biasa. Sampai bertemu nanti di peran saya yang berbeda. Kita tetap satu keluarga.
Salam hangat.
Achmad Zaky
(dwk)
Tinggalkan Komentar