Teknologi.id - Bulan lalu, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan tengah membuka pendaftaran
boarding pass ke Mars bagi siapa saja yang berminat.
Namun, bukan berarti kamu akan langsung pergi ke Mars, melainkan hanya namamu saja yang akan diterbangkan ke Mars menggunakan robot penjelajah Mars 2020. Misi tersebut direncanakan akan meluncur musim panas 2020 dan mendarat di Planet Merah pada Februari 2021.
Meski tidak benar-benar pergi ke Mars, animo orang yang mendaftarkan diri terbilang besar, termasuk dari Indonesia. Berdasarkan pantauan
Teknologi.id, Senin (10/6/2019), pendaftar asal Indonesia tercatat sebanyak 105,804.
Angka ini membuat Indonesia berada di urutan 12 dari seluruh negara di dunia. Adapun tiga besar pendaftar berasal dari Turki dengan 2.4 juta nama, India dengan 837 ribu nama, lalu disusul oleh tuan rumah Amerika Serikat dengan 740 ribu nama.
Terlihat jumlah sementara pendaftaran nama asal Indonesia untuk dikirimkan ke Mars.. Foto: Screenshot
Perolehan nama dari berbagai negara di atas masih bisa berubah. Karena, NASA baru menutup pendaftaran untuk dikirimkan ke Mars sampai 30 September nanti.
Sebagai informasi, program ini merupakan bagian dari misi NASA untuk menjelajah Mars pada 2020. Melalui program ini, NASA memungkinkan kamu menitip nama dalam misi bernama Mars Exploration Program tersebut.
Mars 2020 akan mendarat di dalam kawah Jezero yang memiliki lebar sekitar 45 kilometer. Kawah ini dulunya sempat menjadi lokasi delta sungai. Robot penjelajah ini memiliki misi untuk mencari tanda-tanda kehidupan, mencari ciri geologi area tersebut, mencari es air yang terkubur dan berbagai pekerjaan lainnya.
Berminat menitipkan nama? caranya mudah. Cukup dengan mengisi form di
website ini. Setelah itu, kalian akan mendapatkan suvenir tiket yang bisa dipamerkan dan juga poin 'frequent flyer' hingga ratusan juta kilometer.
Nantinya, nama-nama pemilik
boarding pass akan ditulis menggunakan sinar elektron di atas mikrochip dengan ukuran yang sangat kecil, sehingga satu mikrochip mampu menampung hingga satu juta nama.
(DWK)
Tinggalkan Komentar