Riset Oxford: AI Bisa Prediksi Resiko Serangan Jantung

Novrizal Rizaldi . November 16, 2023

(Foto : Freepik)

Teknologi. id - Bidang Medis merupakan salah satu bidang yang terdampak oleh era teknologi saat ini dan telah membuka inovasi dan modernitas dengan dukungan teknologi terkini. Baru-baru ini para peneliti dari Oxford University melakukan penelitian dengan menggunakan banuan teknologi terkini yaitu Artifical Intelligent (AI). AI yang digunakan dalam bidang medis ini menjadi salah satu potensi besar dalam pengembangan metode pencegahan yang lebih dini dan personalisasi intervensi kesehatan untuk mengurangi resiko serangan jantung. 

Dalam artikel ini, mari kita eksplorasi bagaimana peran AI dan para peneliti dari Oxford University membuka jalan dan harapan besar di bidang medis menuju era modern yang penuh dengan inovasi. 

Baca Juga : Pasien Kedua Transplantasi Jantung Babi Meninggal, Masihkah Jadi Metode Menjanjikan?

Teknologi AI Bantu Inovasi di Bidang Medis

Baru-baru ini penelitian menemukan bahwa kecerdesaan buatan (AI) bisa digunakan untuk memprediksi apakah seseorang beresiko serangan jantung hingga 10 tahun ke depan. 

temuan ini memberikan potensi besar dalam pengembangan inovasi di bidang medis serta metode pencegahan yang lebih dini dan personalisasi intervensi kesehatan untuk mengurangi resiko kardiovaskular jangka panjang. 

Inovasi berkat bantuan AI ini ditemukan oleh para peneliti dari Oxford University, hal ini dilakukan untuk mengetahui cara menyelamatkan ribuan nyawa sekaligus meningkatkan pengobatan untuk pasien yang mengalami resiko serangan jantung. 

Penelitian yang dilakukan para peneliti Oxford University ini didanai oleh British Heart Foundation (BHF) yang mengamati juga bagaimana AI ini dapat meningkatkan akurasi CT scan jantung, yang digunakan untuk mendeteksi menyumbatan dan penyempitan pada arteri. 

Peluang Teknologi AI Dalam Dunia Medis

Profesor Charalambos Antoniades, selaku kepala divisi kedokteran kariovaskultas di BHF sekaligus direktur pusat pencitraan dan intervensi multidisiplin akut di Oxford, menyatakan bahwa "Hasil Penelitian ini mengungkapkan bahwa sejumlah pasien yang datang ke rumah sakit sering kali memiliki keluhan nyeri dada, yang sering kali dianggap ringan dan diperbolehkan pulang, ternyata memiliki resiko tinggi terkena serangan jantung dalam 10 tahun mendatang, meskipun tidak terdapat indikasi penyakit pada arteri jantung mereka". 

Antoniades juga mengatakan bahwa dengan menyediakan informasi resiko yang tepat kepada para dokter dapat mengubah pendekatan metode pengobatan, serta membuka peluang untuk peningkatan pengobatan bagi banyak pasien dengan masalah jantung. 

(Foto : Alamy)

Pemanfaatan Teknologi AI Dalam Bidang Medis 

BHF mencatat bahwa sekitar 350.000 orang telah menjalani CT scan setiap tahun di Inggris, banyak diantara mereka meninggal karena serangan jantung karena akibat dari ketidakmampuan mendeteksi penyempitan kecil yang tidak terdeteksi

Selama hampir delapan tahun dan telah melalui uji coba pada 3.393 pasien, alat kecerdasan buatan ini berhasil membuktikan kemampuannya untuk memprediksi resiko serangan jantung dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi. Hasil dari algoritma AI ini, berupa skor resiko, yang diterapkan pada 744 pasien dan disampaikan kepada petugas medis. 

Baca Juga : Riset Terbaru Ungkap Sering Pakai HP Bisa Turunkan Jumlah Sperma

Menuju Inovasi Medis Lebih Cerah dan Canggih. 

Tentunya dengan adanya hal ini menghasilkan perubahan pada rencana pengobatan sebanyak 45% dan menandai kontribusi penting alat AI dalam membimbing keputusan medis yang lebih terarah dan responsif terhadap resiko kesehatan pasien. 

Dengan demikian, temuan para peneliti dari Oxford University akan tetap menyoroti kompleksitas diagnostik dalam mendeteksi resiko serangan jantung dan menunjukan bahwa peningkatan akurasi melalui kecerdasan buatan (AI) dapat memberikan kontribusi penting dalam pengelolaan di bidang medis Kardiovaskular.

Untuk menutup artikel ini, peran AI menjadi salah satu cara yang bisa mewujudkan masa depan dalam bidang Medis yang lebih terarah dan akurat dalam memprediksi resiko serangan jantung 10 tahun ke depan. Dengan semangat inovasi dari para peneliti Oxford University juga, mereka memberikan sebuah resolusi bagi pasien yang memiliki riwayat penyakit serangan jantung di masa mendatang, namun juga dapat membuka peluang baru untuk inovasi lainnya di bidang medis yang berguna bagi masyarakat di seluruh dunia.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(nr)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar