Pasien Kedua Transplantasi Jantung Babi Meninggal, Masihkah Jadi Metode Menjanjikan?

Novrizal Rizaldi . November 02, 2023

Foto : New York Post

Teknologi.id - Transplantasi jantung babi menjadi salah satu terobosan baru dalam dunia medis. Terobosan ini dilakukan oleh tim University of Maryland Medical Centre (UMMC) Baltymore, yang telah melakukan eksperimental pertama mereka pada 2022 lalu.

Operasi transplantasi jantung babi ini menjadi pilihan pengobatan untuk orang yang mengalami gagal jantung stadium akhir. Gagal jantung stadium akhir menandakan bahwa otot jantung gagal memompa darah ke seluruh tubuh. Pasien dengan kondisi ini direkomendasikan menjalani transplantasi jantung karena obat atau perawatan untuk penyakit jantung lainnya tak lagi efektif.

Pasien Kedua di Dunia Transplantasi Jantung Babi

Foto : Universitas Maryland, Baltimore

Pada 20 September 2023 pasien berumur 58 tahun yang diketahui bernama Lawrence Faucette, merupakan seorang penderita penyakit stadium akhir yang membuatnya tidak bisa memenuhi syarat untuk mendapatkan transplantasi jantung dari manusia.

Sehingga pada akhirnya Faucette ini melakukan operasi xenotransplantasi eksperimental yang melibatkan Jantung Babi sebagai jantung barunya. Operasi transplantasi jantung babi ke manusia ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan di dunia dan dilakukan oleh Bartley Griffith dan tim ahli bedah dari UMMC.

Sempat bertahan hidup selama 6 minggu dan menjalani terapi untuk bisa berjalan seperti sedia kala, Namun Faucette pada akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pasca operasi pada 30 September.

Hal ini menjadi kasus meninggal dunia kedua dalam dunia medis pasca operasi Transplantasi Jantung Babi dan salah satunya disebabkan oleh cytomegalovirus.

Mengenal Cytomegalovirus  

Setahun sebelumnya Tim Griffith sudah melakukan transplantasi jantung babi pertama di dunia pada pasien yang bernama David Bennett, seseorang yang menderita gagal jantung stadium akhir dan di vonis tidak dapat menjalani transplantasi operasi organ jantung manusia. Sehingga mengharuskan jantung babi sebagai salah satu opsi yang harus dijalani.

David Benneth sempat di analisa dalam kondisi baik pasca operasi, Namun pada akhirnya setelah di analisa lebih lanjut Bennett meninggal disebabkan karena jantung babi yang di transplantasikan terinfeksi virus babi yang bernama cytomegalovirus, yang berdampak buruk pada kesehatan pasien pasca operasi.

Cytomegalovirus selama ini diketahui merupakan virus herpes yang menyebabkan infeksi pada kulit dan saraf. Begitu seekor hewan terinfeksi, virus ini akan menyebabkan sistem imun yang biasanya menjaga virus ini tidak aktif. Dampaknya pasien tidak memiliki kekebalan tubuh terhadap cytomegalovirus sehingga membuka peluang virus reaktivasi dan menginfeksi jantung Bennett.

Jika pada akhirnya virus ini memang penyebab kematian Bennett, transplantasi Jantung Babi (xenotransplantasi) pada masa yang akan datang menjadi pekerjaan rumah bagi para ahli bedah untuk melakukan proses penyaringan yang lebih baik agar memastikan organ hewan yang digunakan bebas dari virus.

Xenotransplantasi Tetap Menjadi Harapan Di Masa Mendatang

Setelah Kasus pasien kedua yang meninggal pasca operasi Transplantasi Jantung Babi, Profesor bedah dan direktur program ilmiah dari program xenotransplantasi jantung di Fakultas Universitas Maryland yaitu Muhammad Mohiuddin, menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan analisis secara ekstensif untuk mengetahui dan mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat dicegah dalam transplantasi di masa depan. 

Selain itu Profesor Mohiuddin juga mengapresiasi jasa Faucette dan David Benneth dalam kontribusi nya untuk kemajuan dalam bidang medis khususnya transplantasi organ hewan ke tubuh manusia. Mohiuddin mengucapkan terima kasih terhadap Faucette dan keluarga nya karena menjadi salah satu jalan bagi dunia medis kedepan nya untuk terus membuat terobosan dan kemajuan signifikan dalam bidang xenotransplantasi di dunia. 

Baca juga: Dokter Sukses Transplantasi Jantung Babi ke Manusia, Pasien Sehat

Untuk diketahui, xenotransplantasi merupakan suatu bentuk transfer sel, jaringan, dan organ dari hewan ke manusia dan Ini merupakan bidang medis eksperimental yang berusaha mengatasi kondisi kekurangan organ untuk operasi transplantasi.

Ini menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi para ahli bedah di bidang xenotransplantasi utamanya jantung babi pada tubuh manusia, masih ada harapan bagi pasien yang dapat bertahan hidup lebih lama untuk ke depannya. Baik Faucette atau pun Bennett, mengambil langkah yang sangat berani untuk membuka jalan bagi ilmu pengetahuan dalam bidang medis.

Dengan adanya perkembangan ini menunjukan potensi besar dalam mengatasi masalah penyakit khusus nya jantung yang serius. Semoga ke depannya dalam masa mendatang, terobosan inovasi medis ini akan terus berkembang dan bisa membantu lebih banyak orang di dunia yang membutuhkan transplantasi jantung untuk mendapatkan kesempatan hidup yang lebih lama.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(nr)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar