Foto: Dok. Dekoruma
Teknologi.id - Dekoruma, perusahaan berbasis teknologi yang menawarkan produk furnitur dan jasa desain interior, telah berhasil membangun bisnis yang sukses di Indonesia. Didirikan oleh Dimas Harry Priawan dan Aruna Harsa, Dekoruma telah beroperasi selama sekitar tujuh tahun dan mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam artikel ini, kita akan membahas perjalanan sukses Dekoruma serta strategi yang mereka gunakan untuk menjaga loyalitas konsumen.
Pendirian Dekoruma dan Tantangan Awal
Dimas Harry Priawan dan Aruna Harsa memulai Dekoruma pada tahun 2015. Pada saat itu, mereka melihat potensi cerah di sektor furnitur di Indonesia. Mereka menyadari bahwa dengan meningkatnya harga properti, konsumen akan membutuhkan furnitur yang sesuai dengan ukuran rumah yang semakin kecil. Selain itu, mereka melihat peluang di pasar desain interior yang masih belum banyak dimanfaatkan oleh pemain lain.
Namun, memulai bisnis furnitur dan desain interior tidaklah mudah. Salah satu tantangan yang dihadapi Dekoruma adalah meyakinkan konsumen untuk berbelanja furnitur secara online. Pada saat itu, banyak orang masih ragu untuk membeli barang secara online, apalagi furnitur yang memiliki ukuran dan kualitas yang sulit dinilai hanya melalui gambar dan deskripsi. Dekoruma menghadapi tantangan ini dengan membangun brand yang kuat dan menyediakan informasi yang jelas dan akurat tentang produk mereka.
Selain itu, Dekoruma juga menghadapi tantangan dalam mengembangkan supply chain yang efisien. Industri furnitur di Indonesia biasanya berfokus pada ekspor, sehingga Dekoruma harus meyakinkan para produsen lokal untuk bekerja sama dengan mereka. Dekoruma berhasil mengatasi tantangan ini dengan menjalin kemitraan yang kuat dengan para produsen furnitur lokal dan memastikan kualitas produk yang mereka tawarkan.
Baca Juga: Yaumi Fauziah, Dirikan BASE untuk Lawan Stereotipe Kecantikan
Ekspansi dan Diversifikasi Bisnis
Dalam beberapa tahun terakhir, Dekoruma telah mengalami pertumbuhan bisnis yang signifikan. Mereka telah berhasil memperluas jangkauan bisnis mereka dengan meluncurkan layanan desain interior pada tahun 2018. Dalam waktu singkat, layanan ini telah menjadi salah satu lini bisnis yang paling mengubah industri. Dekoruma berhasil mengubah persepsi bahwa desain interior adalah hal yang mewah dan mahal, menjadi kebutuhan yang dapat diakses oleh masyarakat umum.
Selain itu, Dekoruma juga telah memperluas bisnisnya ke sektor properti. Dalam beberapa tahun terakhir, mereka telah meluncurkan proyek-proyek properti yang berhasil menarik minat konsumen. Diversifikasi bisnis ini membantu Dekoruma untuk tetap relevan dalam industri yang terus berkembang dan menjangkau segmen pasar yang lebih luas.
Inovasi Teknologi dalam Bisnis Dekoruma
Salah satu faktor kunci keberhasilan Dekoruma adalah inovasi teknologi. Mereka telah mengembangkan platform teknologi bernama Thudio yang memungkinkan mereka untuk mengelola proyek desain interior secara efisien. Dengan Thudio, Dekoruma dapat mengelola ratusan proyek desain interior secara bersamaan, dari tahap desain hingga pengiriman produk.
Thudio juga telah dirilis untuk publik dan menjadi alat yang sangat berguna bagi para desainer interior dan arsitek. Dengan Thudio, mereka dapat mengakses database produk Dekoruma dan menggunakan alat desain yang disediakan untuk mengembangkan konsep desain yang sesuai dengan kebutuhan klien mereka. Thudio telah menjadi salah satu faktor yang membantu Dekoruma dalam membangun loyalitas konsumen dan memperluas jangkauan bisnis mereka.
Strategi Pemasaran dan Loyalitas Konsumen
Foto: Dekoruma
Dalam membangun bisnisnya, Dekoruma telah mengadopsi strategi pemasaran yang efektif untuk mendapatkan dan mempertahankan konsumen. Salah satu strategi yang mereka gunakan adalah menciptakan produk yang baik, terjangkau, dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Dekoruma tidak hanya fokus pada tampilan produk yang menarik, tetapi juga pada fungsi dan kualitas produk.
Selain itu, Dekoruma juga memberikan pelayanan pelanggan yang baik. Mereka berusaha untuk membantu konsumen dalam menyelesaikan masalah atau keluhan mereka dengan cepat dan efisien. Dengan memberikan pelayanan yang baik, Dekoruma berhasil membangun hubungan yang baik dengan konsumen dan mendapatkan kepercayaan dari mereka.
Konsep online dan offline juga menjadi salah satu strategi yang sukses untuk Dekoruma. Mereka menggabungkan kedua konsep ini dengan baik, sehingga konsumen dapat dengan mudah berbelanja online atau mengunjungi Dekoruma Experience Center untuk melihat produk secara langsung. Konsep ini memberikan pengalaman berbelanja yang lengkap dan memudahkan konsumen untuk memilih produk yang mereka inginkan.
Ekspansi dan Perkembangan Masa Depan
Saat ini, Dekoruma sedang gencar melakukan ekspansi ke berbagai kota di Indonesia. Mereka berencana untuk terus memperluas jangkauan bisnis mereka dan menjadi pemain terkemuka dalam industri furnitur dan desain interior. Dekoruma juga memiliki rencana untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) di masa depan, sebagai bagian dari rencana jangka menengah mereka.
Dalam beberapa tahun ke depan, Dekoruma juga berencana untuk terus mengembangkan inovasi teknologi dan meningkatkan pengalaman konsumen. Mereka ingin memastikan bahwa konsumen tetap puas dengan produk dan layanan yang mereka tawarkan. Dengan mengikuti tren dan mengadopsi teknologi terbaru, Dekoruma berharap dapat terus menjadi pemimpin di industri furnitur dan desain interior di Indonesia.
Baca Juga: Kisah Founder Tinkerlust : Platform Jual Beli Barang Branded Bekas di Indonesia
Pada kesimpulannya, Dekoruma merupakan contoh sukses dari perusahaan berbasis teknologi yang berhasil memanfaatkan peluang di sektor furnitur dan desain interior di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, mereka telah mengalami pertumbuhan bisnis yang signifikan dan berhasil membangun hubungan yang kuat dengan konsumen. Dengan terus melakukan inovasi teknologi dan mengikuti tren pasar, Dekoruma berpotensi untuk menjadi pemimpin di industri ini dan terus menginspirasi bisnis-bisnis lain di Indonesia.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(anta)
Tinggalkan Komentar