Foto: World Meteorological Organization
Teknologi.id - Sebuah berita mengejutkan didapat oleh World Health Organization (WHO), di mana ada empat varian baru virus corona yang menyebar di dunia pada tahun 2020.
Baca Juga: Kemenkes Pastikan Pakai 7 Merek Vaksin Ini untuk Warga RI
Sejak pertengahan 2020, virus corona menjadi pandemi karena penyebarannya yang meluas dan telah masuk hampir ke seluruh negara di dunia. Saat ini, terhitung ada lebih dari 1 juta korban meninggal dan korban terjangkit mencapai lebih dari 82 juta lebih masyarakat dunia.
Varian baru virus corona COVID-19 tersebut ialah:
1. Mutasi corona D614G
Mutasi ini ditemukan di akhir Januari atau awal Februari lalu, yakni SARS-CoV-2 dengan substitusi D614G dalam kode protein, berdasarkan keterangan WHO. Mereka juga mengatakan bahwa selama beberapa bulan, mutasi ini menggantikan virus yang pertama kali ditemukan di Cina, yaitu strain SARS-CoV-2.
Mengutip dari India Today, WHO mengatakan bahwa pada pertengahan tahun mutasi ini menjadi lebih dominan ditemui secara global.
Strain kedua dari D614G ini tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah atau mengubah keefektifan vaksin yang telah beredar, menurut para ahli.
2. Cluster 5
Varian baru corona bernama Cluster 5 ditemukan di wilayah Jutlandia Utara, Denmark, pada bulan Agustus dan September 2020. Manusia dengan penyakit varian ini hanya terdata 12 kasus.
3. VOC 202012/01
Varian baru yang sempat menjadi heboh muncul di tanggal 14 Desember 2020 lalu, bernama SARS-CoV-2 VOC 202012/01. Varian baru tersebut sempat menggemparkan Inggris. Namun, setelah ditelusuri varian tersebut tidak terkait dengan SARS-CoV-2 yang beredar di Inggris dan hingga saat ini menjadi tanda tanya asal varian baru tersebut.
Baca Juga: Disiarkan Live, Jokowi Disuntik Vaksin COVID-19 13 Januari
4. 501Y.V2
Varian baru terakhir ialah 501Y.V2, merupakan varian SARS-CoV-2 lain yang ditemukan di Afrika Selatan. Virus varian baru ini menyebar cepat di tiga provinsi setempat. Menurut laporan WHO, walaupun SARS-CoV-2 VOC 202012/01 dari Inggris juga memiliki mutasi N501Y, analisis filogenetik menyebutkan jika 501Y.V2 dari Afrika Selatan merupakan virus yang berbeda.
(rf)
Tinggalkan Komentar