Inggris Ingin Ciptakan Matahari Buatan

Muhammad Iqbal Mawardi . August 03, 2021

Foto: Unsplash

Teknologi.id – Tokamak Energy, perusahaan teknologi asal Inggris saat ini tengah mencobat menciptakan kembali fusi nuklir yang sering disebut sebagai Matahari buatan.

Tokamak Energy mengatakan bahwa saat ini mereka memimpin perlombaan dalam mengembangkan perangkat fusi komersial yang akan merevolusi sektor pembangkit energi.

Tidak selayaknya reaktor fusi nuklir konvensional, di mana energi dilepaskan dengan membelah atom uranium, pembangkit listrik fusi tak dapat meleleh seperti bencana Chernobyl tahun 1986, yang melepaskan gumpalan radioaktif.

Reaktor fusi yang tak berfungsi nantinya akan menjadi dingin, ini dikarenakan proses fusi yang gagal. Selain itu, bahan bakar reaktor fusi tidak akan habis-habisnya dan sangat murah karena bahan bakunya, hidrogen, dapat diperoleh dari air laut.

Listrik yang dihasilkan reaktor fusi juga tiak benar-benar nol karbon namun kebal terhadap perubahan cuaca.

Baca juga: Kehidupan Baru Diprediksi akan Muncul, ini Perkiraannya

Dr David Kingham yang merupakan salah satu pendiri dan wakil ketua Tokamak Energy menjelaskan dalam beberapa bulan ke depan, reaktor Didcot yang dikenal sebagai ST 40 akan melewati tonggak sejarah ketika plasma mencapai 100 juta derajat Celcius.

"Perusahaan kami berada di jalur yang tepat untuk menyediakan pembangkit listrik fusi nuklir komersial pertama di dunia pada akhir 2030-an," ungkapnya.

Optimisme Dr Kingham mendapat respon positif dari pemerintah maupun investor. Sekretaris Negara bidang Bisnis, Energi dan Strategi Industri Kwasi Kwarteng bahkan mengunjungi pabrik Didcot dan menyebutkan bahwa Tokamak akan berkembang secara signifikan.

Hingga saat ini, Tokamak disokong dana 150 juta poundsterling dari investor swasta dan hibah pemerintah sebesar 10 juta poundsterling.

Tenaga kerja yang dimilikinya berjumlah 165 orang. Di dalamnya ada sejumlah ilmuwan top Inggris dan seluruh dunia. Jumlah tenaga kerja ini direncanakan akan bertambah dua kali lipat di akhir tahun 2022.

Saat ini, sejumlah negara berlomba mengembangkan fusi nuklir seperti Matahari, selain Inggris, ada China, Korea Selatan, Amerika Serikat, Rusia, dan India yang membuat Matahari buatan.

(MIM)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar