Foto: IDN Times
Teknologi.id – Bumi yaitu planet yang memiliki kehidupan berbagai
jenis makhluk hidup, membutuhkan paparan sinar Matahari.
Setiap detik, menit dan jam
partikel cahaya yang dipancarkan Matahari sangat berarti bagi kehidupan di
Bumi.
Semburan panas yang disebut angin
Matahari menabrak Bumi dengan kecepatan sekitar 1,6 juta kilometer per jam.
Partikel panas ini menembus atmosfer dan sampai ke permukaan Bumi.
Namun sejumlah ahli memprediksi
Matahari suatu saat akan mati. Saat ini ahli menyebut usia Matahari 4,6 miliar
tahun.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, sebuah tim astronom menghitung bagaimana intensitas Matahari akan berevolusi selama 5 miliar tahun ke depan dan kehabisan energi hidrogen.
Baca juga: Ini Kemungkinan yang Terjadi jika Bumi Berhenti Berputar
Ahli menyebut saat ini Matahari
masih dalam siklus stabil. "Kita tahu bahwa angin matahari di masa lalu
mengikis atmosfer Mars, yang, tidak seperti Bumi, tidak memiliki magnetosfer
skala besar,"
Kata tim penulis studi Aline
Vidotto, astrofisikawan di Trinity College Dublin, Irlandia, dalam sebuah
pernyataan, dikutip dari CNN Indonesia hari Senin 02 Agustus 2021.
"Apa yang tidak kami duga
adalah bahwa angin Matahari di masa depan dapat merusak bahkan planet-planet
yang dilindungi oleh medan magnet," sambungnya.
Jika Matahari mati, maka pada
akhirnya akan kehabisan hidrogen. Para astronom memprediksi bila hidrogen habis
maka Matahari akan menjadi nebula atau letupan gas dan debu cahaya yang mengisi
ruang angkasa.
Tanpa hidrogen, inti Matahari akan mulai "berkontraksi", sementara gaya gravitasi mulai mengambil alih inti Matahari.
Baca juga: 4 Kejadian ini Jadi Bukti Bumi Semakin Melemah
Akhirnya, bintang itu hanya akan
menjadi raksasa merah besar mati. Matahari akan mati perlahan menjadi katai
putih.
Dikutip Space, untuk menghindari
itu Matahari butuh tumbuh dua kali dari sekarang. Jika itu terjadi Matahari
berhasil bertahan dari transformasi dahsyatnya, dan planet Bumi akan
terselamatkan untuk umur 5 miliar tahun ke depan.
Dikutip Live Science, Selain
menjadi pengingat kehidupan di Bumi akan kiamat, penelitian ini berimplikasi
pada pencarian kehidupan di luar bumi.
Beberapa astronom berpikir dari
punahnya Matahari justru akan menimbulkan kehidupan baru di planet-planet
sekitar Matahari seperti Merkurius, Venus, Mars dan Bumi sekali pun.
Ini menandakan sangat tidak
mungkin bahwa kehidupan di planet dapat bertahan dari kematian Matahari.
(fpk)
Tinggalkan Komentar