Foto: InformaZone
Teknologi.id – Ilmu pengetahuan terus berkembang dari masa ke masa.
Alat yang diciptakan pun semakin canggih.
Banyak fenomena sains yang dapat
dijelaskan oleh ilmu pengetahuan tetapi ada juga kejadian sains nyata yang
dijelaskan dalam Al Quran.
Isi Al Quran tidak hanya berisi
tata cara ibadah dan Ketuhanan, melainkan terkandung banyak ilmu dan hikmah di
dalamnya yang hingga kini belum seluruhnya terungkap.
Hal ini menunjukkan Al Quran
bukan karangan manusia, melainkan firman Allah yang kebenarannya tak diragukan.
Dirangkum dari Detik hari Selasa
20 April 2021, berikut di antaranya 7 fenomena sains yang dijelaskan dalam Al
Quran.
1. Terbentuknya air hujan
Foto: IlmuGeografi
Baca juga: Mengapa Beberapa Penemuan Baru Selalu Terkait Dengan Sains?
Sebelum para ilmuwan membuat
teori terbentuknya air hujan, di dalam Al Quran sudah dijelaskan mengenai
peristiwa alam yang sering kita lihat ini dalam surah Ar-Rum ayat 48-49.
"Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan
awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan
menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu kamu lihat hujan keluar dari
celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang
dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. Dan Sesungguhnya sebelum
hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa."
(QS. Ar-Rum ayat 48-49)
2. Sungai di dasar laut
Foto: RimbaKita
Para ahli menyebut fenomena
sungai di dasar laut sebagai lapisan hidrogen sulfida, karena air yang mengalir
di sungai dasar laut ini memiliki rasa air tawar.
Selain itu, sungai dasar laut ini
ditumbuhi daun-daun dan pohon. Al Quran surah Al-Furqan ayat 53 menjelaskan
fenomena ini.
"Dan Dialah (Allah) yang membiarkan dua laut mengalir
(berdampingan), yang satu tawar dan segar dan yang lainnya asin. Dia jadikan
antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus." (QS. Al-Furqan: 53)
3. Pertemuan dua laut yang airnya tidak menyatu
Foto: SuratKabar
Baca juga: Ilmuwan Muslim Berpengaruh 2021 Salah Satunya dari Indonesia
Menurut para ilmuwan, fenomena
yang terjadi di Selat Gibraltar yang menghubungkan Lautan Mediterania dan
Samudera Atlantik tersebut terjadi karena air laut dari Samudera Atlantik dan
dari Laut Mediterania memiliki karakteristik yang berbeda.
Dilihat dari suhu air, kadar
garam, dan kerapatannya. Fenomena bertemunya dua lautan ini telah dijelaskan Al
Quran 14 abad silam dalam surah Ar-Rahman ayat 19-20.
"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian
bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampui masing-masing."
(QS. Ar-Rahman: 19-20)
4. Api di dasar laut
Foto: Tribun Sumsel
Seorang ahli geologi asal Rusia
Anatol Sbagovich dan Yuri Bagdanov seorang ilmuwan asal AS, menemukan fenomena
api di dasar laut.
Mereka kemudian menemukan lava
cair yang mengalir disertai abu vulkanik yang suhunya mencapai 231 derajat
celcius. Fakta sains ini disebutkan dalam Al Quran surah At-Tur ayat 6.
"Dan laut yang di dalam tanahnya ada api." (QS. At-Tur: 6)
5. Garis edar tata surya
Foto: Selasar
Baca juga: Pemerintah Siap Tarik Pajak Transaksi Kripto, ini Nominalnya
Tata surya merupakan bagian dari
alam semesta yang sangat luas. Salah satu planet yang ada di tata surya yaitu Bumi
yang kita huni.
Selain Matahari, semua planet dan
satelit dalam sistem gravitasi Matahari bergerak sesuai garis edar yang telah
ditetapkan. Hal ini dijelaskan di dalam Al Quran surah Al-Anbiya ayat 33.
"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan
bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya."
(QS. Al-Anbiya: 33)
6. Ledakan raksasa (Big Bang)
Foto: Harapan Rakyat
Big Bang diyakini sebagai
peristiwa yang menyebabkan terbentuknya alam semesta. Teori ini didasarkan pada
kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta.
Berdasarkan teori ini, alam
semesta awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat, lalu mengembang secara
terus-menerus hingga sekarang.
Peristiwa ini disampaikan di
dalam Al Quran surah Al-Anbiya ayat 30.
"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit
dan Bumi itu dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan keduanya.
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka
tidak juga beriman?" (QS. Al-Anbiya: 30)
7. Sidik jari manusia
Foto: Beritagar
Sebelum ditemukan pada akhir abad
ke-19, mayoritas orang menganggap sidik jari sekadar lengkungan pada jari tanpa
arti.
Faktanya, sidik jari manusia
diciptakan berbeda-beda sebagai tanda pengenal mereka. Bahkan bayi yang
terlahir kembar identik pun, memiliki pola sidik jari yang berbeda.
Penelitian yang dilakukan oleh
Sir Francis Golt akhirnya membuat sidik jari menjadi metode ilmiah identifikasi
pada 1880.
Kesempurnaan jari manusia ini
dijelaskan dalam Al Quran dalam surah Al-Qiyamah ayat 3 yang membahas
rekonstruksi jemari manusia.
"Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan
(kembali) tulang belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun
(kembali) jari jemarinya dengan sempurna." (QS. Al-Qiyamah: 3)
Di masa mendatang, masih sangat
mungkin ada fakta sains baru yang sebenarnya sudah dijelaskan dalam Al Quran.
(fpk)
Tinggalkan Komentar