Foto: Unsplash
Teknologi.id – Pernahkah kamu bayangkan apa jadinya
jika setiap gerak-gerik kita dipantau oleh negara dan mempengaruhi ranking atau
reputasi kita di kehidupan sehari-hari? Rupanya, netizen China akan memiliki
rapor berisi kelakuan mereka di dunia maya.
Reputasi sosial warga China diatur sedemikian rupa oleh
pemerintah agar perilaku mereka tidak menyimpang. Jika kamu belum tahu, Partai
Komunis China telah membuat sistem peringkat moral selama beberapa tahun yang
bisa memantau perilaku penduduknya. Peringkat tersebut akan mendasar pada
reputasi sosial tersebut.
“Sistem reputasi sosial” pertama kali diumumkan pada tahun 2014. Dianggap sebagai komponen penting dari sistem pasar ekonomi Sosialis dan sistem pemerintahan sosial, konsep ini bertujuan untuk memperkuat gagasan bahwa “menjaga kepercayaan adalah mulia dan menghancurkannya adalah tercela.”
Baca juga: Vaksinasi Mandiri Pakai Sinopharm Asal China Mulai Mei
Peringkat sosial warga China
ditentukan oleh tim perencanaan ekonomi pemerintah setempat, National
Development and Reform Commission (NDRC), People’s Bank of China, dan sistem
pengadilan China.
Sistem ini dapat membuat peringkat
atau reputasi sosial tiap individu naik atau turun -- semuanya bergantung pada
perilaku masing-masing.
Sebagai contoh, jika ada warga yang
ketahuan mengemudi sambil mabuk, merokok di zona bebas rokok, menyebar hoaks,
hingga keranjingan video game, pemerintah tak segan-segan untuk memberi
hukuman.
Hukuman yang dianggap setimpal ini
meliputi pelarangan pergi menggunakan pesawat, dilarang lanjut pendidikan lebih
tinggi lagi, sampai memangkas kecepatan internet.
"Saya merasa perilaku
orang-orang menjadi lebih baik. Contohnya, ketika kami menyetir mobil, sekarang
jadi selalu berhenti di depan zebra cross. Kalau tidak berhenti, kita akan
kehilangan skor. Awalnya kita melakukan ini memang karena takut peringkat jadi
turun, tapi lama-lama menjadi kebiasaan," ungkap warga bernama Chen kepada
portal Foreign Policy pada 2018.
Portal Wired mewartakan kalau setiap orang diberikan kode unik untuk diri masing-masing yang digunakan untuk mengukur skor reputasi sosial mereka secara real-time. Namun, detail dari metodologi tersebut rupanya masih dalam tahap rahasia.
(MIM)
Tinggalkan Komentar