Foto: Alodokter
Teknologi.id - Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM)
menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use of authorization (EUA)
pada vaksin Covid-19 buatan Sinopharm, China.
Penerbitan izin penggunaan
darurat ini diterbitkan pada 21 April 2021 dengan nomor EUA 215000143A2. Vaksin
ini disuntikkan dua kali dengan selang waktu 21 hari hingga 28 hari.
"Berdasarkan uji kinis fase
tiga di Uni Emirat Arab terhadap 42 ribu relawan, efikasi vaksin Sinopharm
mencapai 78%," ujarnya dalam konferensi pers digital di Jakarta, Jumat 30
April 2021.
Sebanyak 6 juta vaksin Sinovac
dalam bentuk bahan baku dan 484.400 vaksin Sinopharm dalam bentuk jadi telah tiba di Indonesia hari ini 30 April 2021.
Kepala Badan POM, Penny Lukito menyebutkan sejumlah efek samping yang ditimbulkan dari vaksin Sinopharm.
Baca juga: Pendaftaran Vaksin Covid-19 bagi 17 Pelaku Ekonomi Kreatif
"Efek samping lokal,
kategori sakit swelling, bengkak, rasa sakit, kemerahan, termasuk kategori
ringan. Sangat kecil 0,01% kejadian sangat jarang,"
Kata Penny dalam Konferensi Pers
Penerbitan EUA Vaksin Sinopharm secara daring, Jumat (30/4/2021).
Efek samping ringan tersebut juga
langsung bisa pulih kembali. Sementara itu untuk efek samping lokal berat grade
3 yang dilaporkan juga sangat kecil, Penny menyebutkan frekuensi kejadian 0,01%
Ada juga efek samping sistemik, seperti sakit kepala, nyeri otot, diarea, batuk dan lain-lain. "Jadi dari aspek keamanan adalah kategori baik, dapat ditoleransi dengan baik," kata Penny.
Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani mengatakan penyelenggaraan vaksinasi mandiri atau vaksinasi gotong royong akan dimulai pada minggu ketiga Mei 2021.
Baca juga: China Akui Vaksin Buatannya Kurang Ampuh
"Vaksin
yang akan digunakan adalah Sinopharm dan Sputnik V. Sementara penyelenggaraan
vaksinasi diharapkan akan dilakukan minggu ketiga Mei 2021," ujar Ketua
Kadin Rosan P Roeslani dalam keterangan resmi, Selasa (20/4/2021).
Vaksinasi
Gotong Royong adalah vaksinasi yang diselenggarakan oleh perusahaan swasta.
Program ini
bukanlah program vaksinasi pemerintah sehingga vaksin yang digunakan harus
berbeda dengan vaksin milik pemerintah.
Dalam program
vaksinasi ini biaya ditanggung langsung oleh perusahaan. Biaya tidak dibebankan
kepada pekerja.
Artinya pekerja
tetap mendapatkan vaksin secara gratis atau tidak dipungut biaya seperti
program vaksinasi pemerintah.
Sama seperti
jenis vaksin sebelumnya, Sinopharm diberikan sebanyak dua dosis. Interval
pemberian dari suntikan pertama ke kedua adalah 21-28 hari.
(fpk)
Tinggalkan Komentar