TikTok vs Trump. Foto: VOA
Teknologi.id - Dengan wacana diblokirnya aplikasi TikTok nyaris di seluruh dunia, penggunaan VPN jadi meningkat tajam.
Dengan VPN, pengguna mengakses layanan online melalui 'lorong' terenkripsi sehingga bisa melewati blok layanan internet. "Kami melihat peningkatan jumlah pemerintah yang berupaya mengatur apa-apa saja yang bisa diakses penduduknya," jelas Harold Li, wakil presiden ExpressVPN.
"Karena ini, VPN banyak digunakan untuk mengakses situs dan layanan yang diblok pemerintah," jelasnya.
Baca juga: Cara Menghilangkan Watermark TikTok Tanpa Aplikasi
Perusahaan tersebut mengklaim mendapati peningkatan sampai 10% tiap minggunya seiring dengan pengumuman akan diblokirnya TikTok oleh pemerintah Amerika Serikat. Di Jepang dan Australia, penggunaan VPN bahkan meningkat sampai 19% dan 41% per minggu.
ExpressVPN juga menyebutkan layanannya diminati sampai 22% penduduk India setelah TikTok ditutup di sana. Di Hong Kong, mendapati peningkatan sampai 10%.
VPN sudah banyak digunakan untuk menghindari keterbatasan internet, entah karena disensor, atau bahkan di ban.
Pemerintah bahkan mempersulit pengguna VPN dengan menghapusnya dari App Store lokal. dimana pengguna harus mencarinya di App Store regional lain. Hal ini juga biasanya menimbulkan masalah lain seperti penggunaan kartu kredit lokal.
Baca juga: Cara Dapat Uang dari Tiktok yang Mudah Dilakukan Pemula
Seperti yang pendiri Telegram, Pavel Durov keluhkan, "Gerakan melawan TikTok dari Amerika Serikat ini bisa menyebabkan presedensi berbahaya yang akan membunuh internet sebagai jaringan global yang menghubungkan seluruh dunia, atau apapun yang bisa dilakukannya sekarang."
Bagaimana menurutmu terkait kebijakan pemblokiran TikTok (dan aplikasi lain seperti WeChat) di Amerika Serikat?
(im)
Tinggalkan Komentar