Keren! 5 Linux Ini Dikembangkan Indonesia

Cahyaning Tyas Agpri . February 15, 2023

Foto: Shutterstock

Teknologi.id - Merupakan sistem komputer berbasis Kernel Linux yang dikembangkan pertama kali oleh Linus Torvalds pada 1991, Linux banyak digunakan pada komputer sebgai OS sama seperti Windows dari Microsoft.

Meskipun sama-sama merupakan Operating System (sistem operasi), Linux memiliki perbedaan dengan Windows dan Mac OS. Linux merupakan sistem komputer open-source yang memungkinkannya dikembangkan oleh semua pengguna, sedangkan Windows dan Mac OS pengembangannya tertutup oleh pihak terkait saja.

Linux juga dikenal sebagai OS yang ringan dan aman sehingga tidak memerulukan komputer berspesifikasi tinggi untuk menggunakannya. Hal tersebut membuat Linux memiliki banyak distribusi atau kustomisasi khusus yang dilakukan oleh banyak developer OS di dunia.

Baca juga: 5 Tips Teknologi dalam Work Life Balance

Meski kurang populer di Indonesia, ternyata ada banyak disribusi/distro Linux dari pengembang di Indonesia. Berikut adalah beberapa distribusi atau kustomisasi khusus Linux dari Indonesia menurut Indozone.

5 Linux Ini Dikembangkan Indonesia

1. BlankOn Linux

BlankOn Linux merupakan sistem operasi yang dikembangkan dari Debian Linux yang berfokus pada penggunaan untuk kalanganan pendidikan, perkantoran, dan pemerintahan. Menggunakan versi Blankon XI Uluwatu terbaru, membuat BlankOn sangat khas dengan Indonesia dan cocok untuk pengguna komputer, laptop, hingga workstation.

Dalam proses pengembangannya, tim developer mendapat dukungan dari Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI) sejak tahu 2004. Hal ini tentunya membantu tim developer untuk menghadirkan BlankOn sebagai ekosistem perangkat lunak yang legal dan kreatif dengan motto untuk dan oleh anak negeri.

2. Garuda OS

Berbasis PCLinux OS Fullmonty Edition, Garuda OS menjadi sistem asli kembangan Indonesia yang ditujukan untuk pengguna di Indonesia. Garuda OS memiliki dukungan format text berstandar SNI yang diklaim aman dari gangguan virus.

Sayangnya Garuda OS kekurangan tim developer yang akhirnya berimbas pada kurangnya komunitas pemakai. Selain itu, banyak pengguna yang awalnya mengunduh Garuda OS hanya karena penasaran dan akhirnya merasa tidak ada yang spesial dari OS ini selain fakta bahwa Garuda OS dikembangankan oleh Indonesia. 

3. IGOS Nusantara

Dikembangkan oleh Pusat Penelitian Informatika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bersama dengan komunitas open-source sejak 2006, IGOS Nusantara atau juga dikenal sebagai IGN merupakan sistem operasi dengan perangkay lunak legal, handal, dan bebas biaya lisensi untuk pengguna di Indonesia.

OS ini dilengkapi dengan banyak package software yang akan sangat membantu pengguna yang sehari-harinya bekerja di depan komputer dengan berbagai latar belakang. Selain itu, OS ini juga dikembangkan secara konsisten oleh LIPI bersama komunitas open-source Indonesia sehingga mendapat jaminan update yang baik.

4. TeaLinuxOS

TeaLinux OS adalah distro Linux turunan Xubuntu 18.04 LTS yang dikembangkan oleh Dinus Open Source Community (DOSCOM) dari Universitas DIan Nuswantoro yang berorientasi pada penggunaan pendidikan pemrograman.

Baca juga: Mengenal Janner Simarmata, Dosen Unimed Peringkat 1 'Indonesia Top 10000 Scientist'

Memiliki dukungan yang baik dan kuat dari forum developer, TeaLinuxOS menggunakan desktop environment atau tampilan antar muka XFCE yang unggul dalam hal penggunaan resources sistem tidak terlalu besar. Selain itu, OS ini juga sudah dirancang agar dapat digunakan secara stabil dan disertai software pendukung yang baik.

5. DesaOS

Sesuai dengan namanya, DesaOS merupakan sistem operasi komputer berbasis open-source yang dikembangkan untuk mendukung penerapan penggunaan teknologi informasi di wilayah pedesaan.

Untuk menyesuaikan kegunaannya, DesaOS ini dirancang sedemikian rupa agar mampu beroperasi pada komputer dengan spesifikasi rendah. Selain itu, OS ini juga sudah dilengkapi dengan perangkat lunak khusus yang sangat cocok dengan penggunaan administrasi desa seperti Sidesa dan SiKomAr.

Dalam proses pengembangannya, Developer Gedhe Foundation bersama dengan relawan juga KPLI melibatkan banyak masyarakat desa dalam perumusan konsep, uji coba, hingga pemaketan aplikasi pendukung.

(cta)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar