Foto: Teras Medan
Teknologi.id – Pinjaman online akhir-akhir ini banyak diminati oleh
masyarakat. Persyaratan yang mudah menjadi salah satu alasannya.
Akan tetapi, di sisi lain,
pinjaman online juga dapat menjerumuskan keuangan jika kurang bijaksana
penggunaannya.
Pasalnya, jika diajukan tanpa
pertimbangan, tagihan produk keuangan tersebut bisa semakin menggunung dan
sulit untuk dilunasi.
Jika cicilannya sampai menunggak
atau macet, tentu ada sejumlah konsekuensi yang harus siap dihadapi.
Peminjam akan dihadapi dengan
debt collector jika belum bisa melunasi utangnya. Perlakuan dari debt collector
inilah yang seringkali ditakuti oleh orang yang memiliki tagihan pinjaman online.
Lalu, bagaimana cara tepat menghadapi proses penagihan yang dilakukan oleh debt collector tersebut? Berikut caranya dilansir dari CNBC Indonesia
Baca juga: Jangan Tertipu! Ini Daftar 148 Pinjaman Online Resmi OJK
1. Tanyakan identitas terlebih dahulu
Foto: Sindonews
Kedatangan debt collector tidak
seharusnya dihindari, apalagi sampai ditolak. Melainkan, sambut penagih utang
dengan sopan sembari menanyakan identitas mereka.
Beberapa hal yang perlu kamu
ketahui tentang identitas debt collector adalah dari siapa perintah penagihan
tersebut diberikan serta kontak pemberi tanggung jawab penagihan tersebut.
2. Minta tunjukkan kartu sertifikasi profesi
Foto: Borneonews
Perlu kamu pahami jika setiap
penagih utang atau debt collector yang mendapatkan tugas menagih utang dari
pinjaman online harus memiliki sertifikasi APPI (Asosiasi Perusahaan Pembiayaan
Indonesia).
Hal tersebut bertujuan agar debt collector mampu menunjukkan bukti aktivitas profesi yang sedang dilakukannya tersebut.
3. Jelaskan alasan keterlambatan atau penunggakan pembayaran dengan baik
Foto: CNN Indonesia
Baca juga: Mau Mengambil Pinjaman Online? Perhatikan Dulu Hal Berikut
Menjelaskan alasan mengapa kamu
terlambat atau menunggak pembayaran tagihan pinjaman online dengan baik adalah
hal yang penting untuk dilakukan.
Jelaskan kepada pihak penagih
utang bahwa kamu akan segera menghubungi pihak pemberi pinjaman terkait
utang-piutang tersebut.
Jangan pernah menjanjikan apapun
kepada pihak debt collector hanya demi memperpanjang masa penangguhan pinjaman
karena malah bisa membuat proses penagihan menjadi semakin rumit.
4. Cari tahu surat kuasa penagihan jika ada aktivitas penyitaan barang
Foto: Tirto
Surat kuasa adalah bukti jika
barang sitaan imbas dari penunggakan pembayaran dapat diambil. Surat kuasa ini
wajib diterbitkan oleh penyedia pinjaman online tempat nasabah mengajukan
pinjaman.
Saat debt collector akan melakukan
penyitaan terhadap barang kamu, pastikan untuk meminta bukti surat kuasa atas
aktivitas tersebut.
5. Penyitaan harus disertai sertifikat jaminan fidusia
Foto: KAI
Selain surat kuasa, kamu juga
perlu melihat adanya sertifikat jaminan fidusia saat terjadi aktivitas
penyitaan barang. Penunjukkan sertifikat ini bisa berupa dokumen asli atau
salinan.
Jika debt collector tak mampu
menunjukkan sertifikat jaminan fidusia ini, maka jangan ragu untuk menolak
penyitaan atau penarikan barang.
Sebelum kamu melakukan pinjaman
online, lebih baik jika kamu memahami dulu tentang kebijakan atau regulasi OJK
tentang metode penagihan tersebut.
Selain itu, ajukan pinjaman
online melalui layanan yang sudah terdaftar di OJK dan pertimbangkan peminjaman
dengan bijak agar bisa mengurangi risiko menunggak cicilan.
(fpk)
Tinggalkan Komentar