Dampak Merger Gojek-Tokopedia Bagi Pengguna dan Driver

Fabian Pratama Kusumah . May 25, 2021

Foto: Kompas

Teknologi.id - Gojek dan Tokopedia resmi merger menjadi holding group yang diberi nama GoTo pekan lalu.

Chief Food Officer Gojek Group, Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan dengan merger ini mitra merchant di Tokopedia bisa menjangkau pengguna Gojek dan sebaliknya.

Selain itu pengguna Gojek dan Tokopedia juga jadi bisa mengakses lebih banyak layanan karena semakin terintegrasi.

"Contohnya kalau dulu customer-nya Tokopedia belanjanya keperluan rumah tangga, fashion, sekarang bisa belanja makanan, bisa pakai transport juga," kata Catherine dikutip dari Detik hari Selasa 25 Mei 2021.

Penggabungan antara Gojek dan Tokopedia juga diharapkan akan menambah pengguna baru dan meningkatkan transaksi.

Baca juga: Ketentuan Baru YouTube Berlaku Juni 2021, Rugikan Kreator?

Catherine mengatakan dengan meningkatnya transaksi dan permintaan logistik, mitra driver Gojek akan memiliki peluang orderan yang lebih banyak dan pendapatan lebih banyak.

Setelah merger ini, Gojek belum berencana untuk mengubah sistem pendapatan mitra driver-nya.

Untuk kolaborasi pertamanya, Gojek dan Tokopedia mengadakan program Waktu Indonesia Belanja Spesial Kolaborasi Anak Bangsa pada 25-31 Mei 2021.

Dalam program WIB Spesial Kolaborasi Anak Bangsa, Gojek dan Tokopedia akan membagikan beragam promo.

Mulai dari gratis ongkos kirim belanja dari Tokopedia menggunakan GoSend, diskon GoFood, diskon barang-barang di Tokopedia mulai Rp 5.000, cashback dan lain-lain.

Baca juga: 7 Fakta mengenai GoTo, Hasil Merger Gojek dan Tokopedia

Selain itu, Gojek dan Tokopedia juga akan mengadakan program televisi yang akan disiarkan di stasiun televisi nasional, channel YouTube resmi Tokopedia, Tokopedia Play dan GoPlay.

Sebagai catatan, meskipun telah merger, tidak ada aplikasi khusus GoTo setelah aksi korporasi ini terjalin. Layanan-layanan Gojek dan Tokopedia juga akan tetap berdiri sendiri-sendiri.

Hal ini seperti model organisasi bisnis semacam yang dilakukan raksasa teknologi Alphabet, sebagai induk Google.

Alphabet yang didirikan tahun 2015, menjadi perusahaan payung yang menaungi Google dan beberapa anak perusahaan lain, seperti Fiber, Nest, Ventures, X-Lab, dan Life Sciences.

(fpk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar