Foto: iNews
Teknologi.id – Gojek dan Tokopedia resmi merger menjadi holding
group yang diberi nama GoTo. Isu soal penggabungan dua perusahaan itu
sebenarnya sudah beredar sejak beberapa bulan terakhir.
Informasi mengenai mergernya dua
startup terbesar di Indonesia ini disampaikan oleh CEO Tokopedia William
Tanuwijaya dalam sebuah unggahan akun Facebook miliknya.
"Gabungan Gojek dan
Tokopedia dengan kekuatan visi dan misi yang begitu kuat, akan benar-benar
mampu mendorong kemajuan bangsa," ujar Wlliam dalam unggahannya.
Berikut 7 fakta mengenai GoTo
yang merupakan merger dari Gojek dan Tokopedia yang dihimpun dari berbagai
sumber:
1. Nama GoTo
Foto: Kompas
Baca juga: Gojek dan Tokopedia Resmi Merger Menjadi GoTo
Nama GoTo akhirnya dipilih Gojek
dan Tokopedia. GoTo merupakan perusahaan dengan tiga layanan sekaligus yakni
on-demand, sistem pembayaran digital dan market place.
Menurut William Tanuwijaya,
co-founder dan CEO Tokopedia, GoTo merupakan singkatan dari nama Gojek dan
Tokopedia dan gotong-royong yang jadi semangat penggabungan kedua perusahaan.
2. Jajaran Manajemen
Foto: Kompas
Empat nama petinggi dua
perusahaan mengisi jabatan penting setelah merger. Andre Soelistyo menjadi CEO
untuk GoTo dan juga memimpin layanan pembayaran serta layanan keuangan dalam
GoTo Financial.
Sementara itu President GoTo
Group diisi oleh Patrick Cao. Kevin Aluwi sebagai CEO Gojek dan William
Tanuwijaya menjabat menjabat CEO Tokopedia.
3. Valuasi
Foto: Katadata
Kedua perusahaan tak mengungkap
informasi valuasi GoTo Group. Namun diketahui Gojek dan Tokopedia telah
mengumpulkan dana sebesar US$8,2 miliar dari investor.
Sementara itu laporan CBInsights
pada April 2021 lalu, Gojek memiliki valuasi US$10 miliar dan Tokopedia US$7
miliar. Valuasi GoTo Group bisa lebih besar lagi setelah merger dilakukan.
4. Investor
Foto: Dollars and Sense
Baca juga: Ini Bocoran Fitur dan Harga Twitter Premium, Mau Langganan?
Kedua startup dibekingi sejumlah
investor besar. Salah satu pemegang saham Tokopedia merupakan perusahaan
raksasa China, Alibaba Group.
Adapun sejumlah investor Gojek di
antaranya adalah Warburg Pincus dan Toncent Holdings. Keduanya juga memiliki
investor yang sama seperti Temasek Holdings, Sequoia Capital dan Google.
5. Gojek dan Tokopedia tetap ada
Foto: Dailysocial
Meskipun perusahaan merger tetapi Gojek
dan Tokopedia akan tetap beroperasi sebagai entitas yang berdiri sendiri di
dalam ekosistem Group GoTo.
William mengatakan, Group GoTo
nantinya memiliki misi menciptakan dampak sosial berskala besar termasuk
memberi kesempatan setara bagi pelaku UMKM.
Co-founder Gojek, Kevin
mengatakan bahwa Group GoTo berada dalam posisi kuat untuk memenuhi lebih banyak
lagi kebutuhan sehari-hari konsumen.
6. Peluang penghasilan lebih besar bagi mitra
Foto: Suara
Andre Sulistyo menyampaikan mitra
driver Gojek berpeluang memiliki pendapatan lebih besar dengan adanya merger
dua startup ini.
Saat ini sampai akhir tahun 2020
Group GoTo telah memiliki lebih dari 2 juta mitra driver terdaftar dan lebih
dari 11 juta merchant dengan jumlah pengguna aktif bulanan mencapai 100 juta.
Sementara itu, Presiden GoTo
Patrick Cao menyebut ke depan model bisnis perusahaan akan semakin beragam,
stabil dan bekelanjutan.
7. Kata Asosiasi Driver
Foto: Tribun Jakarta
Gabungan Aksi Roda Dua atau Garda
menyambut positif adanya GoTo. Dikutip dari CNBC Indonesia, Ketua Presidium
Garda Indonesia, Igun Wicaksono mengatakan perlu diperhatikan kesejahteraan
para pengemudi ojek online hingga jangan sampai pendapatannya menurun.
(fpk)
Tinggalkan Komentar