Strategi 'Perang' Teknologi: AS Tanam Pelacak Rahasia di Chip AI Ekspor

Aisyah Khoirunnisa' . August 17, 2025
Foto: iPhone in Canada


Teknologi.id – Persaingan geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan China di bidang teknologi semakin memanas. Kedua negara kini saling berupaya mengungguli satu sama lain, terutama dalam sektor kecerdasan buatan (AI). Dalam langkah agresif terbaru, pemerintah AS dilaporkan menanam perangkat pelacak mikroskopis pada chip AI yang diekspor ke China.

Langkah ini menjadi babak baru dalam perang teknologi global, dengan tujuan membatasi akses China terhadap teknologi AI terdepan sekaligus memastikan penggunaannya tidak dialihkan untuk tujuan militer.

Baca juga: Trump Pertimbangkan Akuisisi Saham Intel: Strategi AS Kuasai Semikonduktor

AS Tanam Pelacak di Chip AI: Strategi Kontrol Ekspor Terbaru

Kebijakan baru ini menandai eskalasi signifikan dalam upaya AS mengendalikan rantai pasok teknologi global. Pelacak mikroskopis ini dirancang untuk memberi pemerintah AS kemampuan unik memantau penggunaan chip AI setelah diekspor ke China, sehingga memungkinkan pengawasan real-time terhadap teknologi sensitif ini.

Tujuan Utama: Menghadang Potensi Militer China

Tujuan utama strategi ini sangat jelas: mencegah China memanfaatkan chip AI canggih untuk kekuatan militer. AS khawatir teknologi AI bisa digunakan untuk mengembangkan sistem persenjataan otonom, pengawasan canggih, atau kecerdasan tempur. Dengan adanya pelacak, AS dapat segera mengambil tindakan jika chip digunakan di luar tujuan sipil.

Teknologi di Balik Pelacak Mikroskopis

Pelacak ini berukuran mikroskopis dan tertanam langsung di dalam chip. Teknologi canggih ini memungkinkan pengiriman data melalui satelit, termasuk lokasi geografis dan pola penggunaan chip. Strategi ini jauh lebih canggih dibanding larangan ekspor, karena memungkinkan pengawasan aktif terhadap teknologi di tangan negara lain.

Reaksi China dan Implikasi Global

Langkah AS memicu reaksi keras dari China. Pemerintah China menuduh AS melakukan "perundungan teknologi" dan menghambat kemajuan mereka. Dampaknya terasa pada produsen chip seperti Nvidia dan AMD, yang harus mematuhi regulasi AS sambil tetap mempertahankan pasar China.

Tantangan dan Potensi Retaliasi

China diperkirakan akan meningkatkan pengembangan chip domestik, mengurangi ketergantungan pada teknologi AS. Strategi AS berisiko mengikis dominasi teknologi jangka panjang, meski bertujuan menjaga keamanan nasional dan keunggulan AI.

Dampak dan Perang Teknologi yang Berkelanjutan

Kasus pelacak chip AI ini menunjukkan bahwa persaingan teknologi kini tak hanya soal inovasi, tetapi juga keamanan nasional dan kontrol rantai pasok global. AS beralih dari sekadar larangan ekspor ke strategi pengawasan lebih agresif, menandai eskalasi perang teknologi global.

Baca juga: OpenAI ChatGPT Rilis Fitur Baru: Bisa Akses Gmail dan Kontak, Begini Cara Kerjanya

Kesimpulan

Langkah AS menanam pelacak di chip AI untuk China adalah strategi kontroversial yang bertujuan membatasi kemajuan militer China dan mengendalikan penyebaran AI canggih. Risiko retaliasi tetap tinggi, namun langkah ini menunjukkan seriusnya AS melindungi keunggulan teknologinya. Persaingan AI global diprediksi akan semakin canggih, strategis, dan penuh taruhan tinggi.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(ak)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar