Foto: Unsplash
Teknologi.id – Perusahaan telekomunikasi asal Jepang saat ini dikabarkan tengah menguji jaringan 6G, yang diklaim dapat dinikmati pada 2030.
NTT DoCoMo dan NTT telah memulai uji coba 6G dengan produsen peralatan Fujitsu, NEC, dan Nokia. Meski sebagian operator masih mendalami 5G, tetapi perhatian industri seluler kini perlahan beralih ke jaringan generasi berikutnya.
Diharapkan NTT DoCoMo, 6G bisa memberikan kemajuan besar dalam kecepatan, kapasitas, dan latensi rendah berkat penggunaan spektrum sub-terahertz (THz), yang dapat memperluas jangkauan komunikasi seluler ke laut dan langit.
Menurut laporan, uji coba ini dimulai dengan melihat bagaimana memaksimalkan potensi spektrum THz, dan bagaimana metode transmisi nirkabel berbasis artificial intelligence (AI) dapat memberikan keandalan kinerja yang diperlukan.
Baca juga: Capai 1 Juta Gbps, Jepang Pecahkan Rekor Internet Tercepat
“Studi 6G berkembang dua atau tiga tahun lebih cepat dari 5G. Dari tahap awal ini, kami ingin berkolaborasi dengan vendor global terkemuka dunia untuk secara proaktif mendemonstrasikan konsep dan teknologi terobosan dan mempromosikannya ke dunia," ucap pihak Executive Vice President, dan CTO di DoCoMo, Naoki Tani.
Uji coba dalam ruangan akan dimulai sebelum akhir Maret 2023 dan temuannya akan dibagikan dengan kelompok penelitian global, konferensi, dan badan standardisasi.
Jika target itu terpenuhi, maka 6G akan memberikan 100 kali kapasitas melebihi 5G dan akan mampu mendukung 10 juta perangkat per kilometer persegi.
Dengan begitu, sinyal akan memanjang 10.000 meter di atas permukaan seperti cakupan 3D di langit, luar angkasa, dan di bawah air. Semua kemampuan tersebut akan menghasilkan penginderaan cerdas, pemosisian, komputasi tepi, dan pencitraan definisi tinggi.
Pengembangan dan penyebaran 6G dipandang sebagai peluang triliunan dolar untuk industri seluler. Namun, masih terlalu dini guna memprediksi bentuk akhir dari standar 6G dan teknologi apa yang akan disertakan.
Sementara itu, upaya penelitian juga sedang berjalan dengan baik di Eropa, China, Jepang, dan di Amerika Utara untuk menjadi pemimpin tak hanya dalam pengembangan aplikasi dan layanan 5G, tetapi juga teknologi yang akan mencakup standar global.
(MIM)
Tinggalkan Komentar