Foto: Digit
Teknologi.id - Dalam suatu pernyataan terkini, Roy Kosasih, selaku Presiden Direktur IBM Indonesia, berbagi pandangannya terhadap lanskap teknologi , dengan meramalkan lima tren utama yang diharapkan akan membentuk tahun 2024.
1. AI Menjadi Instrinsik:
Kosasih menyoroti pertumbuhan yang pesat dan adopsi yang meluas terhadap Kecerdasan Buatan (AI), khususnya generative AI. Beliau menekankan pergeseran dari AI sebagai suatu pilihan menjadi elemen integral dari berbagai domain, dengan menggunakan istilah "AI plus." Dampak dari generative AI diperkirakan akan merasuki hampir setiap peran dan tingkat organisasi, yang berdampak pada transformasi dalam sifat pekerjaan, terutama pada tingkat entry level.
2. Pembicaraan Data Melibatkan Pucuk Perusahaan:
Percakapan seputar data diprediksi akan berkembang melampaui lingkup tim IT untuk melibatkan eksekutif tingkat C. Pengakuan terhadap data sebagai unsur kunci dalam pengambilan keputusan perusahaan mendorong otoritas tertinggi di perusahaan untuk turut serta secara aktif dalam diskusi ini, dengan tujuan memastikan manajemen data yang efektif.
3. Model AI yang Fleksibel:
Mengantisipasi kebutuhan adaptabilitas, prediksi ini mencakup munculnya model AI yang fleksibel yang dapat diterapkan dengan lancar dalam berbagai situasi dan konteks, menunjukkan kelenturan teknologi ini.
4. Keterlibatan Eksekutif dalam Adopsi AI:
Keberhasilan adopsi AI menjadi tergantung pada keterbukaan tim untuk merangkul alat dan aplikasi AI yang baru. Para eksekutif di tingkat tertinggi perusahaan didorong untuk turut serta secara aktif dalam adopsi dan integrasi teknologi AI.
Baca juga: Teknologi Helm Berbasis AI Pertama di Dunia, Bisa Baca Pikiran Pengguna
5. Ekosistem sebagai Strategi:
Dalam suatu pergeseran yang mencolok, ekosistem teknologi tidak lagi dianggap hanya sebagai bagian dari strategi, melainkan diakui sebagai strategi itu sendiri. Prediksi ini membayangkan bahwa ekosistem teknologi akan berkembang menjadi entitas terpadu yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama pada tahun 2024.
Selain itu, sebagai salah satu teknologi paling transformatif, AI diproyeksikan untuk membuka nilai potensial hingga US$16 triliun pada tahun 2030. Pandangan optimis ini menunjukkan bahwa AI tidak hanya akan mendorong pertumbuhan, tetapi juga mengatasi tantangan di berbagai sektor, termasuk layanan kesehatan, manufaktur, produksi pangan, dan mitigasi perubahan iklim.
Sebagai kesimpulan, tren-tren yang diprediksi menandakan adanya pergeseran mendasar dalam pendekatan bisnis dan organisasi terhadap integrasi teknologi, dengan menekankan peran kritis AI dan ekosistem teknologi kolaboratif dalam membentuk lanskap masa depan.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(tqhf)
Tinggalkan Komentar