Foto: Shutterstock
Teknologi.id – Facebook terus
berusaha dalam memberantas isu misinformasi yang beredar di platformnya. Salah
satunya caranya adalah dengan menghadirkan, perangkat lunak pendeteksi
deepfake.
Menguti dari Sputnik News, deepfake adalah
media yang menghadirkan foto, video, dan rekaman audio yang diedit dengan
mengunakan kecerdasan buatan (AI). Ini membuat hasilnya menjadi lebih realistis.
Hal tersebut sering menghadirkan kebingungan
di kalangan pengguna internet pada umumnya dan pengguna media sosial Facebook
pada khususnya.
Peneliti Kecerdasan Buatan (AI) Facebook, Xi Yin dan Tal Hassner bekerja sama bersama tim ahli dari ilmu komputer mengungkapkan bahwa mereka dapat “membatalkan” file deepfake lewat teknologi rekayasa ulang.
Baca juga: Facebook Segera Rilis Layanan Podcast
“Pekerjaan ini akan memberikan alat
(bagi) peneliti dan praktisi untuk menyelidiki dengan lebih baik insiden
disinformasi terorganisir yang menggunakan deepfake, serta membuka arah baru
untuk penelitian masa depan,” ucao para ilmuwan.
Tak hanya itu, para peneliti juga menjelaskan
bahwa proses pembuatan deepfake ini biasanya mengubah “sidik jari” file
digital, dan meninggalkan cacat tertentu. Teknologi pendeteksi deepfake ini akan
dipakai untuk mencari cacat-cacat pada file deepfake.
“Dalam fotografi digital, sidik jari
digunakan untuk mengidentifikasi kamera digital yang digunakan untuk
menghasilkan gambar,” ucap para ilmuwan.
Selain tim Facebook, teknologi yang
sama juga telah dibuat oleh Microsoft yang bernama Video Authenticator.
Microsoft telah memperkenalkan teknologi tersebut pada penghujung tahun 2020 di
tengah maraknya pilpres Amerika Serikat.
Teknologi buatan Micrsoft tersebut
juga mampu mengungkap file deepfake dengan cara menganalisa gambar maupun video
dan mendeteksi manipulasi yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia.
Hadirnya teknologi pendeteksi deepfake diharapkan dapat menjadi solusi mengatasi penyebaran misinformasi di dunia maya.
(MIM)
Tinggalkan Komentar