Teknologi.id - Industri
data center Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan seiring
dengan perkembangan ekonomi digital dan kebutuhan akan teknologi canggih
seperti kecerdasan buatan (AI). Dengan kapasitas data center yang kini menjadi
salah satu terbesar di Asia Tenggara, Indonesia berhasil menarik perhatian
berbagai negara, termasuk Finlandia, untuk berinvestasi dan berkolaborasi dalam
pengembangan ekosistem digital.
Potensi Besar Industri Data Center di Indonesia
Industri data center di Indonesia
terus menunjukkan pertumbuhan signifikan, menjadi salah satu pilar utama dalam
ekonomi digital yang tengah berkembang. Dengan kapasitas data center yang kini
mencapai 202 MW, Indonesia menempati peringkat kedua terbesar di Asia Tenggara
setelah Singapura. Menurut laporan e-Conomy SEA 2024 oleh Google,
Temasek, dan Bain & Company, kapasitas ini diproyeksikan akan meningkat
hingga 268% dalam beberapa tahun mendatang, didorong oleh kebutuhan komputasi
yang semakin besar, termasuk kecerdasan buatan (AI).
Kenaikan ini tidak hanya berfokus pada wilayah Jakarta dan sekitarnya. Digitalisasi mulai merambah wilayah seperti Kalimantan dan Sumatra, membuka peluang besar untuk pembangunan infrastruktur digital yang dapat menjangkau daerah-daerah terpencil. Hal ini memberikan potensi yang signifikan bagi investor asing untuk turut ambil bagian dalam mendorong transformasi digital Indonesia.
Baca juga: Ini Bocoran Proposal Investasi Rp 1,58 Triliun Apple ke Kemenperin
Kerja Sama Strategis dengan Finlandia
Sebagai negara dengan reputasi
unggul dalam inovasi digital, Finlandia melihat Indonesia sebagai pasar
potensial untuk pengembangan data center. Dalam sebuah pertemuan antara Menteri
Komunikasi dan Digital Indonesia, Meutya Hafid, dan Duta Besar Finlandia untuk
Indonesia, Pekka Kaihilahti, Finlandia mengungkapkan minatnya untuk
berkolaborasi melalui investasi finansial, transfer teknologi, dan pelatihan
teknis.
Meutya Hafid menekankan
pentingnya kerja sama ini untuk meningkatkan sumber daya manusia Indonesia agar
dapat bersaing secara global. “Kami ingin memastikan kerja sama ini mencakup
transfer pengetahuan dan teknologi sehingga Indonesia dapat memproduksi teknologi
sendiri,” ujar Meutya. Kerja sama ini tidak hanya bertujuan untuk menambah
kapasitas data center, tetapi juga untuk membangun kemampuan domestik dalam
mengelola dan mengembangkan teknologi digital secara mandiri.
Transfer Teknologi dan
Pengembangan SDM
Duta Besar Finlandia, Pekka
Kaihilahti, menambahkan bahwa Finlandia tidak hanya membawa investasi finansial
tetapi juga pengalaman luas dalam membangun infrastruktur digital yang efisien.
Melalui pelatihan dan pendampingan teknis, Finlandia berharap dapat membantu
memperkuat ekosistem digital Indonesia serta menciptakan pusat data modern yang
kompetitif di pasar global.
“Transfer pengetahuan dari Finlandia diharapkan dapat memperkuat kemampuan domestik Indonesia, termasuk pengembangan data center yang mampu menghubungkan masyarakat hingga ke daerah-daerah terpencil,” ujar Kaihilahti. Ini mencerminkan pendekatan kolaboratif yang tidak hanya mengejar keuntungan finansial tetapi juga keberlanjutan jangka panjang.
Baca juga: Sindir Apple, Kemenperin Bagikan Nilai Investasi Samsung & Xiaomi di RI
Tantangan dan Peluang
Meskipun potensi industri data
center di Indonesia besar, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi.
Singapura, misalnya, memiliki kapasitas data center mencapai 1.000 MW, jauh di
atas Indonesia. Namun, dengan peningkatan minat dari investor global seperti
Finlandia dan penetrasi teknologi AI yang semakin dalam, kesenjangan ini dapat
dikurangi dalam waktu yang relatif singkat.
AI sendiri menjadi salah satu
pendorong utama kebutuhan data center. Menurut Google Indonesia, teknologi ini
telah menjadi “top of mind” bagi masyarakat dan pelaku bisnis di Indonesia
untuk mendorong inovasi dan keberlanjutan. Hal ini menjadikan data center
sebagai infrastruktur vital untuk mendukung transformasi digital di berbagai
sektor.
Ekosistem Digital yang
Berkelanjutan
Dengan proyeksi pertumbuhan
kapasitas data center hingga 268% dalam beberapa tahun mendatang, Indonesia
memiliki potensi untuk menjadi salah satu pemain utama di kawasan Asia
Tenggara. Kolaborasi strategis dengan negara-negara seperti Finlandia dapat memberikan
keuntungan signifikan, termasuk dalam hal efisiensi operasional, teknologi, dan
sumber daya manusia.
Investasi yang disertai dengan
transfer teknologi memungkinkan Indonesia untuk memperkuat infrastruktur
digital lokal sekaligus mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten. Dalam jangka
panjang, hal ini dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global, baik
dalam pengelolaan data center maupun penerapan teknologi canggih seperti AI.
Masa Depan Data Center
Indonesia
Pertumbuhan data center di
Indonesia tidak hanya menjadi tulang punggung transformasi digital nasional
tetapi juga menarik perhatian investor global. Dengan kerja sama yang
strategis, seperti dengan Finlandia, Indonesia dapat memperkuat posisinya
sebagai pusat data utama di kawasan.
Pertanyaannya kini, seberapa
besar kontribusi yang dapat diberikan Finlandia dalam menjawab peluang besar
ini? Jawabannya bergantung pada keberhasilan kolaborasi antara kedua negara
dalam menciptakan solusi yang tidak hanya fokus pada pengembangan infrastruktur
tetapi juga pemberdayaan sumber daya manusia yang mumpuni.
Baca Berita dan Artikel yang lain
di Google
News
(emh)
Tinggalkan Komentar