CEO Instagram: Kami Tidak Menyadap Pengguna

Muhammad Fakhriansyah . July 20, 2022

Foto: Unsplash

Teknologi.id - Jika kita bermain Instagram pasti akan menemukan banyak sekali iklan. Menariknya, iklan-iklan tersebut muncul tanpa diminta sesuai dengan yang kita cari. Misalkan, kita sedang mencari printer di e-commerce, lalu ketika membuka Instagram Story pasti akan memunculkan iklan printer. Terkadang perasaan curiga pun bermunculan: Apakah Instagram memata-matai akun kita?

Sebetulnya, Instagram adalah salah satu media sosial yang kerap mengamati kebiasaan dan interaksi para penggunanya di dunia maya. Tujuannya adalah untuk memberikan iklan sesuai preferensi pengguna. Namun, kebijakan ini tidak perlu dirisaukan dan diributkan terlalu dalam.

Baca juga: Cara Hide Akun Instagram Agar Tak Bisa Dilihat Orang lain

CEO Instagram, Adam Mosseri, bahkan sampai angkat bicara soal prasangka ini. Bagi Mosseri, Instagram jelas menolak tuduhan memata-matai pengguna hanya untuk preferensi iklan. Munculnya iklan yang sesuai dengan pikiran pembaca sebetulnya hanya kebetulan. 

"Ada dua cara yang bisa terjadi. Salah satunya adalah keberuntungan. Yang kedua adalah Anda mungkin membicarakan sesuatu karena itu adalah top of mind karena Anda baru-baru ini berinteraksi dengan konten semacam itu," kata Mosseri seperti dikutip CNBC

Mosseri juga menambahkan, sambil berseloroh bahwa, "kondisi itu mungkin terjadi akibat berkat alam bawah sadar dan kemudian muncul lagi."

Instagram menayangkan iklan sesuai minat dan interaksi pengguna di Instagram. Iklan-iklan tersebut muncul berdasarkan sikap pengguna itu sendiri. Bisa berdasarkan akun, foto, atau video yang diikuti dan disukai. Jika kita sering menyukai postingan dengan jenis tertentu, maka potensi kemunculannya akan semakin tinggi.

Baca juga: Cara Mengatasi Tidak Bisa Upload Foto dan Video di Instagram

Lebih dari itu, Instagram juga melihat kondisi demografis pengguna agar memberikan target iklan yang lebih spesifik. Algoritma Instagram memberikan prioritas dari orang-orang terdekat, seperti keluarga, teman, dan lainnya. Jika ada konten yang dikirim dari pengguna ke pengguna lain maka proses ini akan diperhitungkan oleh Instagram.

Permasalahan kerahasiaan data pengguna memang menjadi prioritas bagi Instagram. Terlebih, Facebook, perusahaan yang dekat dengan Instagram, pernah terkena skandal pada 2018, yakni skandal Cambridge Analytica. Skandal ini mengungkap kalau Facebook mengizinkan layanan pihak ketiga untuk mengumpulkan data pengguna tanpa persetujuan yang digunakan untuk menargetkan pemilih AS di pemilu 2016.

"Kami tidak melihat pesan Anda, kami tidak mendengarkan mikrofon Anda, melakukan hal itu akan sangat bermasalah karena banyak alasan berbeda, Tapi aku tahu Anda tidak akan benar-benar percaya padaku," tegas Mosseri

(mf)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar