Artifact: Aplikasi Sosial Baru untuk Baca Berita Buatan Pendiri Instagram

Cahyaning Tyas Agpri . February 01, 2023

Foto: Tech Crunch

Teknologi.id - Kevin Systrom dan Mike Krieger yang merupakan pendiri Instagram telah meluncurkan usaha aplikasi sosial baru, Artifact sebuah pembaca berita yang dipersonalisasi atau juga dikenal dengan personalized news reader.

Artifact adalah aplikasi yang mirip dengan aplikasi Google RSS newsreader yang ditutup pada 2013. Namun berbeda dengan milik Google, Artifact hadir lebih modern dengan menggunakan machine learning untuk mempersonalisasi pengalaman pengguna dan menambahkan elemen sosial yang memungkinkan penggunannya saling berinteraksi mendiskusikan artikel yang mereka temui. Saat ini, Artifact belum tersedia untuk umum tetapi bagi para calon pengguna yang tertarik bisa mendaftar sebagai waiting list

Baca juga: Cara Hide Akun Instagram Agar Tak Bisa Dilihat Orang lain

Nantinya Artifact akan menyajikan pilihan berita yang dikuratori dan seiring berjalannya waktu akan menjadi lebih selaras dengan minat pengguna. Beberapa artikel akan berasal dari penerbit ternama, seperti The New York Times, sementara yang lain mungkin berasal dari situs yang lebih kecil. Fitur utama lainnya akan mencakup komentar, feed terpisah untuk artikel yang diposting oleh orang yang diikuti pengguna, dan kotak masuk pesan untuk mendiskusikan kiriman secara lebih pribadi.

Foto: Artifact

Aplikasi yang dikembangkan oleh pendiri Instagram ini memang tidak terdengar sepenuhnya original. Selain mirip dengan Google Reader, Artifact juga akan bersaing dengan berbagai aplikasi membaca berita seperti; Flipboard, SmartNews, Newsbreak, Pocket, Matter, Toutiao ByteDance, hingga Substack yang memanfaatkan destabilisasi Twitter.

Selain bersaing dengan sesama aplikasi membaca berita, Artifact juga akan bersaing dengan banyak aplikasi sosial Meta, mulai dari Facebook, Instagram, juga WhatsApp yang saat ini berfungsi sebagai tempat miliaran orang berinteraksi dan terlibat dengan penyebaran berita dan informasi.

Baca juga: Cara Mengatasi Tidak Bisa Upload Foto dan Video di Instagram

Menurut The Verge, Kevin dan Mike percaya bahwa lompatan baru-baru ini yang dibuat dalam teknologi machine learning dapat membantu memberikan Artifact keunggulan, sama ketika rekomendasi algoritmik berperan mengangkat TikTok menjadi aplikasi dominan saat ini. Namun memang mungkin Artifact tidak semudah TikTok dalam mendapatkan pengguna karena kecenderungan Gen Z yang lebih tertarik pada aplikasi yang menghibur seperti FYP yang ada di TikTok.

Sebagai produk tahap awal, Artifact masih dikembangkan dan belum dimonetisasi, tetapi pembagian pendapatan dengan penerbit artikel disebutkan sebagai opsi yang memungkinkan. Keberhasilan Artifact nampaknya bisa dibilang penting dan tidak penting karena selain Artifact, Mike dan Kevin juga berniat menguji produk sosial baru lainnya.

(cta)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar