
Teknologi.id - Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini bukan sekadar alat bantu produktivitas. Dalam dunia penulisan, AI seperti ChatGPT mulai digunakan untuk membantu profesional, kreator, dan pengusaha menulis buku bisnis yang informatif sekaligus membangun otoritas pribadi di industri masing-masing.
Dilansir Forbes, berikut tujuh prompt ChatGPT yang bisa membantu menulis buku bisnis best seller lebih cepat, terstruktur, dan relevan bagi pembaca.
1. Tentukan Konsep Utama Buku
Langkah pertama adalah menemukan ide utama yang mewakili diri dan nilai yang ingin disampaikan. ChatGPT bisa menganalisis tema, masalah, dan solusi yang sering muncul dalam konten atau pengalaman profesional Anda.
Contoh prompt:
“Gunakan seluruh data tentang saya untuk mengidentifikasi konsep utama yang paling diasosiasikan audiens dengan saya. Masalah apa yang sering saya bantu pecahkan dan transformasi apa yang saya tawarkan?”
2. Buat Kalimat Hook yang Menarik
Satu kalimat pembuka yang tepat dapat menjual keseluruhan buku. ChatGPT membantu merumuskan kalimat hook yang memancing rasa ingin tahu pembaca.
Contoh prompt:
“Buat lima versi kalimat satu baris yang menggambarkan inti buku secara menarik dan memancing rasa ingin tahu.”
Kalimat ini berfungsi seperti “elevator pitch” yang menarik perhatian sejak awal.
3. Rancang Struktur Buku yang Logis
Struktur buku yang jelas membuat pembaca betah mengikuti isi dari awal hingga akhir. ChatGPT bisa menyusun urutan bab berdasarkan perjalanan pembaca: dari masalah, solusi, hingga hasil akhir.
Contoh prompt:
“Susun 10 pelajaran utama yang sering saya bagikan menjadi urutan bab logis dengan alur transformasi pembaca.”
Dengan struktur ini, setiap bab terasa penting dan saling berkaitan.
Baca juga: Riset Terbaru: Alih-alih Meringankan, AI Justru Tambah Jam Kerja Karyawan
4. Kumpulkan Cerita Pendukung
Buku bisnis yang kuat tidak hanya berisi teori, tapi juga kisah nyata. ChatGPT dapat membantu menemukan cerita, studi kasus, atau pengalaman pribadi untuk memperkuat tiap bab.
Contoh prompt:
“Temukan cerita yang bisa digunakan untuk mendukung setiap bab, beserta saran penempatannya agar memberikan dampak maksimal.”
5. Sesuaikan Gaya Penulisan
Setiap penulis memiliki gaya khas. ChatGPT bisa membuat panduan gaya menulis yang mencerminkan kepribadian dan cara bicara Anda.
Contoh prompt:
“Buat panduan gaya menulis berdasarkan pola komunikasi dan karakter tulisan saya.”
6. Rancang Strategi Promosi Buku
Menulis buku hanyalah langkah awal. ChatGPT bisa membantu menyusun rencana promosi 90 hari untuk membangun antusiasme sebelum dan sesudah peluncuran.
Contoh prompt:
“Buat rencana promosi 90 hari yang sesuai dengan gaya komunikasi saya, termasuk ide konten, kolaborasi, dan strategi media sosial.”
7. Edit untuk Kejelasan dan Dampak
Langkah terakhir adalah penyuntingan. ChatGPT mampu mengidentifikasi kalimat yang tidak relevan, memperkuat pesan utama, dan meningkatkan kejelasan naskah.
Contoh prompt:
“Tinjau bab ini dan hapus kalimat yang tidak berkontribusi pada pesan utama. Perpendek tanpa mengurangi makna.”
Hasilnya, tulisan menjadi lebih tajam, efektif, dan fokus pada manfaat bagi pembaca.
Baca juga: Waspada! Bahaya Tersembunyi Mengintai Pengguna ChatGPT AI Atlas, Begini Kata Ahlinya
AI sebagai Mitra Strategis Penulis Buku Bisnis
Perkembangan AI seperti ChatGPT membuktikan bahwa teknologi tidak hanya mempercepat pekerjaan, tetapi juga membantu proses kreatif menjadi lebih efisien. Dalam penulisan buku bisnis, AI berperan sebagai mitra strategis, bukan pengganti penulis.
Dengan tujuh prompt ini, siapa pun bisa mengubah ide dan pengalaman menjadi buku inspiratif, terarah, dan bernilai jual tinggi, sekaligus membangun reputasi profesional di mata pembaca global.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(fs)

Tinggalkan Komentar