Teknologi.id - Semenjak kejadian hilangnya anak sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, akibat terseret arus Sungai Aare di Kota Bern, Swiss, warganet ramai-ramai menyerbu situs Sungai Aare di Google Maps.
Tak tanggung-tanggung, warganet menghujani situs Sungai Aare di Google Maps dengan rating bintang 1 disertai kalimat ulasan yang bikin geleng-geleng kepala.
Ada yang menyalahkan fasilitas keamanan di objek wisata tersebut, ada yang menyalahkan kurang berpengalamannya tim SAR di daerah tersebut, ada yang menyalahkan derasnya arus di sungai tersebut, bahkan ada pula yang menyalahkan penunggu sungai diduga sedang meminta tumbal.
Tentunya hal ini patut disayangkan, pasalnya kehendak alam tentu tidak ada yang tahu sehingga kita tidak bisa menyalahkan alam sebagai biang kerok atas musibah yang menimpa Eril tersebut.
Terlebih lagi Sungai Aare merupakan salah satu destinasi wisata alam favorit di Swiss, yang mungkin dengan adanya ulasan buruk dan rating bintang 1 tersebut akan menyebabkan kerugian berupa turunnya animo turis lokal maupun asing yang ingin mengunjunginya.
Baca juga: Waduh, Warganet Ramai-ramai Hujat Sungai Aare di Google Maps
Akibat serbuan rating bintang 1 dan ulasan buruk dari warganet Indonesia, sejumlah warganet Swiss pun tidak terima sehingga berupaya membalasnya dengan memberikan bintang 5 disertai ulasan positif untuk mengembalikan citra Sungai Aare.
"Sungai indah di Swiss, dengan tempat yang bagus untuk menikmati matahari atau makan siang yang santai," tulis pengguna bernama Tony Mendes dalam bahasa Swiss.
"Sungai yang indah, indah untuk mandi, berenang, dan berjalan-jalan," tulis pengguna bernama Tanja Berger.
Banyak pula ulasan-ulasan dari warganet Swiss yang terlanjur kesal akibat ulah warganet Indonesia karena memberikan ulasan buruk dan bintang 1 terhadap Sungai Aare.
"Hanya karena satu orang dari negara kalian hilang, bukan berarti semua orang se-negara kalian harus memberikan rating bintang 1," ujar pengguna bernama Kaya Kalina.
"Hanya untuk orang Swiss. Terlalu berbahaya untuk orang Indonesia karena mereka tidak bisa berenang," kata pengguna bernama BMW-Sepp.
Baca juga: Viral di Twitter Anak Ridwan Kamil Sudah Ketemu, Benarkah?
Sementara itu, sejumlah warganet Indonesia yang tidak setuju dengan aksi serbuan bintang 1 dan ulasan buruk untuk Sungai Aare, turut memberi dukungannya terhadap warga Swiss dengan memberikan bintang 5 serta menyuarakan keindahan Sungai Aare.
Tak sedikit pula warganet yang memohon maaf atas nama rakyat Indonesia terhadap aksi spam bintang 1 dan ulasan buruk di Sungai Aare tersebut. Mereka sekaligus mengecam tindakan sebagian warganet Indonesia yang menyerang objek wisata alam tersebut dengan spam bintang 1 dan ulasan buruk.
Mereka berharap kejadian ini tidak lantas membuat orang-orang di Swiss mengecap buruk terhadap orang Indonesia dan jangan sampai mengganggu hubungan antar kedua negara.
"Maaf atas komentar-komentar tidak pantas dari orang-orang kami yang tidak punya otak, Saya berharap hal ini tidak membuat orang-orang di Swiss mengecap buruk orang Indonesia," tulis pengguna bernama Steph Tania.
"Untuk warga Swiss, Saya memohon maaf atas nama warga Indonesia yang memberikan komentar buruk mengenai sungai yang bersih dan terawat ini, orang-orang itu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Mohon abaikan komentar-komentar buruk tersebut," ujar Febria Nathania.
Baca juga: Anak Ridwan Kamil Hilang di Sungai Aare Swiss, Ini Kronologinya
Sebagaimana diberitakan, anak Ridwan Kamil bernama Emmeril Kahn Mumtadz yang akrab disapa Eril diduga hanyut terbawa arus sungai ketika sedang berenang di sungai Aare bersama adik dan temannya, pada Kamis 26 Mei 2022 siang hari waktu Swiss.
Hingga saat ini, pencarian Eril masih terus dilakukan oleh berbagai pihak namun belum menemukan titik terang. Untaian doa pun dipanjatkan warganet melalui akun media sosial Ridwan Kamil dan juga Eril, berharap keajaiban datang dan Eril ditemukan dalam keadaan selamat.
(dwk)