Usai Twitter, Kini Elon Musk Ingin Beli Coca-Cola dan McDonald's?

Teknologi.id . April 28, 2022

Teknologi.id - Setelah sempat menghebohkan jagad maya dengan pembelian 100% saham Twitter senilai US$44 miliar atau sekitar Rp 635 triliun, Elon Musk pada hari Kamis (28/04/2022) kembali membuat heboh publik dengan cuitannya di Twitter.

Kali ini, Elon Musk mencuitkan keinginannya untuk membeli perusahaan minuman berkarbonasi, Coca-Cola, namun dengan kata-kata yang sedikit nyeleneh. 

"Selanjutnya saya membeli Coca-Cola untuk memasukkan kembali kokain," tulisnya di Twitter via akun @elonmusk, Kamis (28/4/2022).

Tak hanya berhenti di situ, beberapa saat setelah mencuit ingin membeli Coca-Cola, Elon Musk kemudian mem-posting tangkapan layar dari tweet sebelumnya di mana dirinya berkata, "Sekarang saya akan membeli McDonald's dan memperbaiki semua mesin es krim", dan dengan bercanda menanggapi dirinya sendiri dengan tweet; "Dengar, saya tidak bisa melakukan keajaiban ok".

Meski bernada bercanda, namun cuitan dari orang terkaya di dunia tersebut tetap saja menghebohkan lini masa Twitter. Ketika tulisan ini dibuat, nama Elon Musk tengah bertengger di daftar Trending Topic Twitter dengan 1,5 juta cuitan di seluruh dunia.

Baca juga: Resmi! Elon Musk Beli Twitter dengan Harga US$44 Miliar

Kokain di Coca-Cola

Sebagai informasi, jejak sejarah memang mencatat bahwa Coca-Cola yang awalnya diciptakan sebagai obat oleh John Pemberton di Amerika Serikat pada 1886, terdiri dari dua bahan utama.

Pertama, daun koka (Erythroxylum coca) yang merupakan bahan pembuat kokain dan yang kedua adalah kacang kola (Cola acuminata) yang mengandung kadar kafein tinggi. Kedua bahan utama itu juga lah yang menjadi dasar nama Coca-Cola kala itu.

Setelah beberapa tahun diedarkan sebagai minuman obat dengan kandungan kokain di dalamnya, terdapat protes keras yang akhirnya membuat perusahaan merevisi resep minuman tersebut.

"Pada awal 1891, beberapa warga Amerika protes terhadap kandungan senyawa adiktif pada obat. Karena hal itu pembuat Coca-Cola kemudian merevisi resep dan klaim kesehatannya," tulis National Institute on Drug Abuse (NIDA).

Kandungan kokain itu kemudian sama sekali dihilangkan dari minuman tersebut pada 1929, diiringi dengan pernyataan perusahaan yang mengklaim telah membuang seluruh kandungan yang berkaitan dengan kokain.

Mesin es krim McDonald's

Why McDonald's Ice Cream Machines Are Always Broken | Reader's Digest
Foto: Reader's Digest

Sementara itu, terkait mesin es krim McDonald's, memang sempat viral beberapa waktu lalu di media sosial karena pegawainya yang seringkali mengatakan mesin es krim sedang rusak sehingga tidak bisa melayani pesanan pelanggan.

Padahal, produk es krim McDonald's yaitu McFlurry merupakan salah satu produk unggulan yang banyak sekali peminatnya. Tentunya, banyak pelanggan yang kecewa saat memesan McFlurry tapi tidak bisa dilayani karena pegawai menyebut mesinnya sedang 'rusak'.

Usut punya usut, klaim rusaknya mesin es krim McFlurry ternyata hanyalah akal-akalan pegawai McDonald's saja. Kok bisa?

Baca juga: Heboh Elon Musk Beli Twitter, Netizen: Di Play Store Gratis!

Hal itu pernah diungkapkan oleh beberapa pengguna Twitter, yang menyebut dirinya merupakan mantan pegawai McDonald's.

Mereka mengatakan bahwa sebenarnya mesin es krim McDonald's tidaklah rusak seperti apa yang diungkapkan kepada pelanggan, melainkan karena mereka tidak ingin repot membersihkan mesin tersebut, yang membutuhkan waktu paling tidak 3 jam lamanya.

"Ngomong-ngomong, saya dulu bekerja di McDonald's. Mesin es krim tidak pernah rusaktetapi butuh 3 jam untuk membersihkannya. Jadi, kami biasa bilang mesin rusak. Cheers," tulis akun @will_doyle pada 21 Oktober 2019 lalu.

"Sebagai mantan karyawan McDonald's, mesin es krim selalu bisa digunakan, hanya saja butuh waktu lama untuk membersihkannya. Jadi, kami biasa memberitahu semua orang bahwa mesin itu rusak. Hahaha," tulis akun @MichaelZyzzi pada 22 Oktober 2019.

(dwk)

Share :