Kominfo: Peringatan Dini Bencana Bakal Muncul di TV Digital dan HP

Teknologi.id . October 02, 2024
Foto: BeritaSatu


Teknologi.id - Indonesia adalah negara yang terletak di kawasan rawan bencana alam. Menyadari hal ini, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah meluncurkan Sistem Nasional Peringatan Dini Kebencanaan (SNPDK). Sistem ini dirancang untuk memberikan informasi kepada masyarakat hanya dalam waktu tiga menit setelah terjadinya bencana alam di wilayah yang terdampak.

SNPDK menggabungkan dua sistem penting: Early Warning System (EWS) dan Disaster Prevention Information System (DPIS). Informasi mengenai bencana ini bersumber dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang kemudian disebarkan oleh Kominfo melalui siaran TV digital dan pesan di ponsel.

Baca juga: Peringatan Dini Bencana Muncul di TV & Ponsel, Kominfo: Anggaran Tidak Sampai Rp1 M

Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Indonesia mengalami lebih dari 8.000 kali gempa bumi setiap tahun, dengan sekitar 350 di antaranya dirasakan oleh masyarakat. Dari jumlah tersebut, ada sekitar 15 kejadian yang menyebabkan kerusakan serius, dan setiap dua tahun sekali, terjadi gempa yang berpotensi menimbulkan tsunami.

Daryono menjelaskan bahwa BMKG telah menyediakan berbagai metode untuk memberikan peringatan dini, seperti sistem SMS yang didukung oleh Kominfo dan aplikasi mobile. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa masih ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut.

Setelah peluncuran sistem baru ini, Daryono menekankan bahwa informasi bencana kini dapat menjangkau masyarakat dengan lebih luas. Namun, tidak semua gempa bumi akan dilaporkan melalui sistem ini. Hanya gempa dengan magnitudo 5 ke atas yang akan disampaikan kepada masyarakat melalui TV digital dan ponsel.

Informasi Peringatan Tsunami Bisa Disampaikan Kurang dari 3 Menit

Daryono juga mengungkapkan bahwa informasi peringatan tsunami dapat disampaikan dalam waktu kurang dari tiga menit, yang sangat penting untuk menyelamatkan nyawa masyarakat yang berada di daerah berisiko.

Untuk memastikan informasi bencana sampai kepada masyarakat, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengimbau warga untuk melakukan dua hal: pertama, menggunakan perangkat TV digital atau Set Top Box (STB) yang telah tersertifikasi oleh Kominfo; dan kedua, memastikan kode pos yang benar dimasukkan ke dalam perangkat TV digital agar informasi yang diterima sesuai dengan lokasi mereka.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjalin kerja sama dengan Jepang untuk mengembangkan layanan informasi bencana secara real-time bagi petugas di lapangan, baik melalui komputer maupun ponsel. Sistem yang didukung oleh hibah JICA ini dikenal sebagai Disaster Prevention Information System (DPIS), yang menghubungkan petugas dari berbagai kementerian dan lembaga serta penyiaran dalam satu informasi terpadu.

Dengan adanya sistem ini, diharapkan peringatan dini bencana dapat lebih efektif dan cepat disampaikan kepada masyarakat, sehingga dapat meminimalkan risiko dan dampak bencana alam di Indonesia.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(dwk)

Share :