Tips Memilih Financial Planner yang Cocok untuk Kaum Milenial

Luthfiana Mifta . July 27, 2020


Foto: FolderBisnis


Teknologi.id - Hebohnya kasus Jouska, perusahaan penyedia jasa perencanaan keuangan (financial planner), yang dianggap merugikan kliennya membuat banyak masyarakat khawatir dan takut dalam memilih jasa perencanaan keuangan yang baik dan benar. Apalagi jika dilihat, Jouska ini cukup terkenal di masyarakat dan sering memberikan tips dalam mengelola keuangan.

Disisi lain, sebagai generasi milenial masalah-masalah keuangan yang mungkin ada sering membuat bingung atau bimbang. Misalnya, tidak tahu persis berapa pengeluaran terbesar saat ini, tidak tahu berapa porsi keuangan yang harus disisihkan untuk mencapai tujuan, atau juga tidak bisa mengantisipasi risiko-risiko finansial yang mungkin terjadi di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi kalian untuk memiliki perencana keuangan yang baik untuk menghindari resiko-resiko keuangan yang ada.

Baca juga: Kasusnya Jadi Perbincangan Publik, Berikut Profil Founder Jouska Indonesia

Nah, berikut ini adalah tips dalam memilih financial planner yang cocok untuk kaum milenial:

1. Cari financial planner sesuai kebutuhan


Foto: Finance Blog Zone


Pastikan kalian meminta jasa konsultasi pada lembaga perencana keuangan yang tepat dengan menanyakan kepada calon perencana keuangan mengenai jasa utama yang mereka tawarkan, dan alasan mengapa harus menggunakan jasa mereka dibandingkan perencana keuangan lain. Para perencana keuangan memiliki masing-masing spesifikasi, misalnya ada perencana keuangan yang melayani individu atau keluarga dengan penghasilan di bawah Rp 1 miliar per tahun. Ada juga yang fokus pada konsultasi dibidang pilihan investasi, asuransi, bisnis, pajak, dan lainnya.

2. Pilih perencana keuangan yang tersertifikasi

Foto: Welin Kusuma


Selain bertujuan memperoleh saran yang kredibel, memilih perencana keuangan tersertifikasi ini penting agar bisa membangun kepercayaan. Kalian bisa memastikan apakah perencana keuangan tersebut mengantongi sertifikat atau tidak. Di Indonesia, Program Sertifikasi RFP (Registered Financial Planner) dikeluarkan oleh FPSB Indonesia dan juga sudah diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Program sertifikasi memastikan kepada masyarakat bahwa praktisi perencana keuangan tersebut telah memenuhi standar kompetensi, standar etika dan standar praktik yang layak dalam memberikan jasa perencanaan keuangan dan tunduk pada prinsip-prinsip integritas, kompetensi, profesionalisme dan ketekunan ketika berhadapan dengan kliennya.

3. Minta contoh financial plan yang pernah dibuat


Foto: SIRCLO


Umumnya, dokumen perencanaan keuangan terdiri dari tujuan keuangan dan strategi untuk mencapainya. Hal tersebut berguna untuk memberikan gambaran kepada kalian mengenai jasa yang akan kalian dapatkan, apakah sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Jadi, tidak ada salahnya untuk meminta contoh portofolio financial plan yang pernah dibuat oleh calon perencana keuangan kalian ya.

Baca juga: Ilegal dan Diduga Rugikan Klien, Jouska Disetop Satgas Investasi

4. Cari tahu track record perencana keuangan


Foto: FINOO


Cari perencana keuangan yang memiliki track record yang bisa mengukur risiko pribadi kalian, termasuk kondisi latar belakang keluarga, pekerjaan, utang, preferensi investasi dan tabungan, dan lain-lain. Selain itu, pilihlah perencana keuangan yang mampu memberikan masukan yang tepat sasaran dengan didukung oleh riset dan data yang kuat seputar makro ekonomi dan produk-produk finansial yang disarankan.

5. Pilih yang menawarkan jasa konsultasi, bukan jasa pengelolaan aset


Foto: Warta Ekonomi


Di Indonesia, badan atau individu perencana keuangan tidak diperbolehkan untuk mengelola aset. Pemerintah Indonesia hanya mengizinkan perusahaan yang mengantongi izin sebagai manajemen investasi sebagai badan sah yang dapat mengelola aset. Jika perencana keuangan menawarkan jasa pengelolaan aset, ketahuilah bahwa itu sangat berisiko.

Itu tadi tips seputar memilih financial planner. Tidak ada salahnya mengatur keuangan kalian dengan bantuan financial planner, namun tetap harus berhati-hati ya dalam memilih yang sesuai dengan kebutuhan kalian.

Baca juga: SWI Minta Kemenkominfo Tutup Website Jouska

(lm)

Share :