Picture: freepik
Teknologi.id
– Sebanyak 61 perusahaan
di Inggris ikut berkontribusi dalam trial dunia terbesar mengenai kerja empat
hari dalam sepekan selama enam bulan berturut-turut pada bulan Juni 2022 lalu.
Kebanyakan dari pekerja yang menerapkan trial ini mengatakan bahwa mereka
menyukai sistem bekerja empat hari dalam sepekan.
Namun pada faktanya, sebanyak 15%
karyawan yang berpartisipasi dalam trial tersebut mengatakan bahwa bekerja
selama empat hari dalam sepekan tidak memberi mereka cukup uang. Maka mereka
lebih memilih untuk bekerja selama lima hari dalam satu minggu.
Hampir 3.000 karyawan ikut serta dalam
uji coba ini yang mana diselenggarakan oleh kelompok advokasi 4 Day Week
Global. Uji coba ini bekerja sama dengan Autonomy dan para peneliti dari Boston
College dan University of Cambridge.
Perusahaan yang turut berpartisipasi dalam uji coba ini dapat mengadopsi metode “bermakna” yang berbeda untuk dapat mempersingkat hari kerja karyawan mereka.
Baca juga: Fresh Graduate, Yuk Kuasai 5 Skill Bidang Teknologi Ini agar Lebih Mudah Dapat Kerja
Metode yang mereka gunakan dapat berupa memberi
para karyawan satu hari libur dalam seminggu hingga mengurangi hari kerja
mereka dalam satu tahun menjadi rata-rata 32 jam per minggu. Namun perusahaan harus
memastikan karyawan tetap menerima dari 100% gaji meraka.
Pada akhir percobaan, karyawan harus
melaporkan berbagai keuntungan yang ia dapatkan dari bekerja empat hari dalam
seminggu terkait tidur, tingkat stress, kehidupan pribadi, dan kesehatan mental
mereka.
Selain itu, pendapatan pada perusahaan tetap sama selama uji coba enam bulan ini berlangsung. Bahkan pendapatannya naik sebanyak 35% dari rata-rata apabila dibandingkan dengan periode yang sama dari tahun-tahun sebelumnya. Serta, dengan menerapkan uji coba ini, karyawan yang melakukan pengunduran diri menurun.
56 dari 61 perusahaan akan menerapkan kerja 4 hari dalam seminggu
Dari 61 perusahaan yang ikut serta dalam
uji coba, 56 mengatakan mereka akan terus menerapkan empat hari kerja selama
seminggu setelah uji coba berakhir. 18 perusahaan di antaranya mengatakan bahwa
perubahan itu bersifat permanen.
Dua perusahaan memperpanjang uji coba,
dan hanya tiga perusahaan yang tidak berencana untuk melanjutkan aspek apa pun
dari uji coba empat hari kerja dalam seminggu ini.
Grup 4 Day Week Global mengoordinasikan
program uji coba ini sebagai bagian dari kampanye globalnya. Hal ini dilakukan
untuk mendorong lebih banyak perusahaan untuk beralih dari standar 40 jam kerja
selama seminggu ke 32 jam kerja dengan gaji dan tunjangan yang sama.
Program uji coba Inggris ini adalah uji
coba terbesar karena melibatkan dua kali lebih banyak perusahaan dan hampir tiga
kali lebih banyak karyawan dibandingkan dengan uji coba sebelumnya. Manfaat bagi
peserta diperluas ke luar kantor dan ke dalam kehidupan pribadi karyawan.
Mereka yang ikut serta dalam uji coba ini cenderung melaporkan bahwa jika mereka bekerja selama lima hari dalam seminggu, mereka merasa tidak memiliki waktu yang cukup untuk merawat anak, cucu, atau orang tua dalam hidup mereka.
Baca juga: Cara Mudah Mendapatkan Sertifikasi Online dan Meningkatkan Keterampilan Kerja Gratis
Kebanyakan dari karyawan yang mengikuti
pengalaman uji coba empat hari kerja seminggu tidak ingin kembali ke hari kerja
pada umumnya. Pada akhir dari uji coba tersebut, mereka ditanya mengenai berapa
banyak uang yang harus mereka terima dari perusahaan ketika kembali ke hari
kerja selama lima hari dalam seminggu.
Hampir sepertiga dari karyawan
mengatakan mereka menginginkan kenaikan 26% hingga 50% dari gaji mereka. Selain
itu, 8% karyawan mengatakan mereka ingin gaji mereka naik 50% lebih tinggi dari
gajinya yang sekarang.
Work-life
Balance yang
Lebih Baik
Picture: freepik
Karyawan melaporkan peningkatan work-life balance mereka, dengan 62%
karyawan merasa lebih mudah untuk menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan sosial
mereka. Serta, 60% karyawan merasa lebih mampu menyeimbangkan pekerjaan dan
tanggung jawab untuk keluarga atau diri mereka sendiri.
Berdasarkan hasil uji coba secara
keseluruhan, ditampilkan bahwa kesejahteraan karyawan meningkat secara
signifikan. Peningkatan ini didukung oleh berkurangnya laporan karyawan yang
sakit, sebesar 65%. 71% karyawan melaporkan bahwa mereka merasakan lebih
sedikit kejenuhan saat di tempat kerja selama empat hari seminggu.
Selain itu, 39% karyawan mengatakan
stres mereka juga berkurang. Perkembangan positif ini berdampak pada omzet
perusahaan yang sedikit meningkat, yaitu rata-rata 1,4 persen. Sehingga, pengurangan
jam kerja ini terbukti tidak mempengaruhi produktivitas.
Dengan hasil positif ini, 92% perusahaan
bersedia memperkenalkan empat hari seminggu di luar uji coba, dimana 18
perusahaan telah menerapkannya secara permanen.
"Sebelum uji coba, banyak yang
mempertanyakan apakah kami akan melihat peningkatan produktivitas untuk
mengimbangi pengurangan jam kerja, tetapi itulah yang kami temukan," ucap
Profesor Brendan Burchell, yang memimpin penelitian di University of Cambridge.
“Secara pribadi, sangat menggembirakan
telah berbicara dengan begitu banyak orang yang bersemangat selama enam bulan
terakhir. Empat hari seminggu berarti pekerjaan dan kehidupan keluarga yang
lebih baik bagi begitu banyak orang.” Tambahnya.
(gfr)