Teknologi.id - Sejumlah ledakan pager mengguncang Lebanon pada Selasa (17/9), menewaskan sembilan orang dan melukai sekitar 2.800 lainnya. Ledakan terjadi di beberapa lokasi, termasuk di pinggiran Beirut, wilayah Dahiyeh, serta kota Ali Al-Nahri dan Riyaq di lembah Beqaa, Lebanon tengah. Ledakan juga terjadi di Sidon dan Tirus di Lebanon selatan, bahkan di tempat-tempat umum seperti pasar dan toko.
Berikut beberapa fakta terkait insiden ini:
Dubes Iran Menjadi Korban
Duta Besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani, menjadi salah satu korban dalam ledakan ini. Amani mengalami luka ringan dan saat ini tengah dirawat di rumah sakit. Selain Amani, dua pegawai kedutaan Iran juga ikut terluka.
Tuduhan Terhadap Israel
Milisi Hizbullah, yang berbasis di Lebanon selatan, menuding Israel sebagai dalang di balik serangkaian ledakan tersebut. Mereka menyatakan bahwa Israel bertanggung jawab penuh atas serangan ini. Tudingan ini diperkuat oleh laporan CNN yang menyebutkan bahwa Israel kemungkinan besar telah meretas pager dan menanam bahan peledak di dalamnya. Menurut sumber tersebut, bahan peledak dipasang di samping baterai pager, memungkinkan Israel untuk meledakkannya dari jarak jauh.
Israel Perluas Tujuan Perang
Ledakan ini terjadi tak lama setelah kabinet keamanan Israel memutuskan untuk memperluas tujuan perang mereka dalam konflik dengan Hizbullah dan Hamas. Salah satu tujuan utamanya adalah memulangkan penduduk Israel di wilayah utara yang terpaksa mengungsi akibat konflik. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa langkah ini perlu dilakukan untuk mengembalikan stabilitas di perbatasan.
Reaksi Dunia
Kecaman terhadap Israel datang dari berbagai pihak, termasuk dari Hamas, sekutu dekat Hizbullah. Hamas mengutuk keras serangan tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan terorisme Zionis yang menargetkan warga sipil Lebanon. Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, juga menyalahkan Israel, menganggap serangan ini sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Lebanon.
Baca juga: Kesepakatan Gagal, Wiz Tolak Tawaran Akuisisi Seharga Rp 374 Triliun dari Google
Dukungan dari Yordania
Dalam upaya membantu korban ledakan, Yordania menyatakan kesiapannya untuk memberikan bantuan medis bagi warga Lebanon yang terluka. Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, menyatakan simpati dan dukungan penuh Yordania terhadap keamanan dan stabilitas Lebanon.
Serangkaian ledakan ini memperkeruh ketegangan yang sudah memanas di wilayah tersebut, memicu kekhawatiran lebih lanjut tentang eskalasi konflik antara Lebanon dan Israel.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(dwk)