Teknologi.id - Mundurnya Staf Khusus (Stafsus) Presiden, Adamas Belva Syah Devara yang juga CEO Ruangguru, memantik beragam respon dari kalangan netizen.
Selain dukungan maupun kritikan yang dialamatkan kepada Belva, netizen pun ikut mencatut salah satu nama Stafsus lainnya. Dia adalah Andi Taufan Garuda Putra.
Netizen meminta Taufan juga turut mengikuti langkah Belva untuk mengundurkan diri terkait kasusnya dalam menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan perusahaan pribadinya, PT Amartha Mikro Fintek.
Baca juga: Jadi Mitra Kartu Prakerja, Penunjukan Skill Academy by Ruangguru Tuai Polemik
Taufan yang saat ini juga menjabat CEO Amartha, sebuah perusahaan financial technology (fintech) yang berfokus menyalurkan kredit secara komunal bagi perempuan di pedesaan, ketahuan menyurati camat di berbagai daerah Indonesia untuk mendukung Amartha perihal edukasi COVID-19 dan pendataan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) Puskesmas.
Lebih parah, dalam surat 'resmi' tersebut Taufan menggunakan kop Sekretariat Kabinet, yang sontak memicu kritikan terkait abuse of power atau menggunakan jabatannya sebagai kepentingan pribadi dan kelompok yang bersangkutan.
Beberapa pihak bahkan menilai tindakan Taufan dapat digolongkan sebagai korupsi, karena mencari keuntungan pribadi dengan menyalahgunakan kekuasaannya.
Baca juga: 6 Channel YouTube Alternatif Bagi yang Tidak Lolos Program Kartu Prakerja
Netizen pun beramai-ramai mempertanyakan langkah Taufan selanjutnya, banyak juga yang terang-terangan untuk menuntut Taufan segera menanggalkan jabatannya sebagai Stafsus Milenial Presiden Joko Widodo.
Ayoo pemuda. Tunjukam nyali dan idealismemu.
— saya kadrun bukan anjing peking (@pakaipeci) April 21, 2020
Yg kmaren surati camat silakan ikuti jejak. https://t.co/NLDF6NUeaW
Staf Khusus Presiden Andi Taufan @GarudaPutra ini, masih MUDA sudah belajar MEMANFAATKAN KESEMPITAN UNTUK KEUNTUNGAN PRIBADI melalui @amarthaid. Ini Contoh CONFLICT OF INTEREST akut. Dia tidak layak, menjadi staf khusus Presiden @jokowi. HARUS MUNDUR KALAU PUNYA MALU @KPK_RI pic.twitter.com/EemIQ4fMSW
— Laode M Syarif (@LaodeMSyarif) April 14, 2020
The CEO of RuangGuru, Adamas Belva Syrah Devara, has resigned from his position as the special staff to the President following the controversy over his company’s involvement in the government’s skills training program. He’s not the only one who should resign 🙄. pic.twitter.com/oUPdvnJ8CU
— Nuice Media (@nuicemedia) April 21, 2020
Wow what an ass he is. Boy, you better get the fuck out from the government before more people get pissed off by you. https://t.co/tL4IDTpa36
— Ali Shidqie A.F. (@AS13AF) April 14, 2020
Gimana dgn Andi Taufan? #Stafsus
— Muhammad Alfin Noor (@alfin0805) April 21, 2020
Belva Devara CEO Ruangguru Umumkan Mundur dari Stafsus Jokowi https://t.co/TxUdCcC0QI
(dwk)