Teknologi.id - Pada Rabu (21/2) sore, wilayah Rancaekek , Bandung, Jawa Barat, diguncang oleh fenomena angin kencang yang sangat merusak. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. Namun, muncul perbedaan pendapat apakah badai tersebut adalah tornado atau puting beliung.
Media sosial, terutama Twitter, ramai membahas kejadian langka ini. Bahkan, topik tentang tornado, puting beliung, dan Rancaekek menjadi perbincangan hangat di platform tersebut.
Pakar Klimatologi dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Erma Yulihastin, berpendapat bahwa peristiwa tersebut adalah badai tornado. Menurutnya, durasi dan efek dari angin kencang tersebut lebih mirip dengan tornado daripada puting beliung.
Dr. Erma menyebut bahwa tornado memiliki kekuatan angin yang lebih tinggi dan radius yang lebih luas dibandingkan puting beliung. Dia juga menjelaskan bahwa meskipun sulit untuk menentukan kecepatan angin secara tepat di Rancaekek, struktur fenomena angin kencang tersebut mirip dengan tornado yang biasa terjadi di Amerika Serikat.
Baca juga: Pakar BRIN: Angin Kencang Rancaekek Tornado Pertama di Indonesia
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa fenomena angin kencang di Rancaekek adalah puting beliung. Mereka menjelaskan bahwa puting beliung adalah fenomena angin kencang yang bentuknya berputar menyerupai belalai dan dapat menimbulkan kerusakan di sekitar lokasi kejadian.
Meskipun ada perbedaan pendapat antara pakar klimatologi dan BMKG, hal ini tidak dimaksudkan untuk mengadu adu. Sebaliknya, perdebatan ini menambah wawasan kita tentang fenomena alam yang terjadi di sekitar kita. Yang terpenting adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan peringatan dini fenomena ekstrem seperti ini untuk mengurangi potensi bahaya.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(dwk)
