Tanggapi Racauan Bjorka, Menkominfo : Penggantian Menteri Kewenangan Presiden

Teknologi.id . September 16, 2022

Foto: Kominfo

Teknologi.id - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate buka suara terkait racauan hacker Bjorka yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menurunkan dirinya dari jabatannya sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).

"Itu tidak perlu saya komentari karena kewenangan itu ada di presiden, bukan di saya, bukan di rakyat juga. Itu kewenangan presiden," kata Johnny di rumah dinas Menkominfo, Widya Chandra, Jakarta, Jumat (16/9/2022).

Lebih lanjut, saat ditanya apakah informasi yang disebutkan oleh Bjorka tersebut benar atau salah, Menkominfo Johnny menyebutkan bahwa itu tidak ada hubungannya.

"Itu nggak ada hubungan benar salah data, kalau kewenangan reshuffle kabine itu kewenangan presiden," ujarnya. 

Tak hanya itu, Menkominfo Johnny juga menegaskan jika pergantian menteri itu merupakan hak prerogatif presiden.

Baca juga: Klaim Dapat Informasi dari Istana, Bjorka: Presiden Bakal Segera Ganti Menkominfo

"Kalau semuanya minta presiden ambil keputusan, ya semuanya minta macam-macam. Tapi kewenangan itu ada di presiden dan pekerjaan menteri adalah melaksanakan visi dan misi itu dari awal bapak presiden sudah sampaikan," lanjutnya.

Sebelumnya, Bjorka dalam postingannya di situs Breached.to menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menurunkan Johnny G. Plate dari jabatannya sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).

"I received information from a friend who works at the palace that mr president will soon replace the minister of communications and information technology, johnny g plate (Saya menerima informasi dari seorang teman yang bekerja di istana bahwa Presiden akan segera mengganti Menkominfo Johnny G. Plate)" ujar Bjorka di situs Breached.to pada Kamis (15/9).

Bjorka berpendapat keputusan itu sangat baik. Ia menitip pesan agar Menkominfo diganti oleh orang yang paham akan teknologi, bukan dari partai atau militer.

"Excellent, mr president. Make sure the replacement is a tech-savvy person, not an idiot from the party, politician, or armed forces, because all of that will be for nothing (Bagus, Pak Presiden. Pastikan penggantinya adalah orang yang mengerti teknologi, dan bukan dari partai, politisi, atau tentara, karena semuanya akan jadi tidak berarti," tambahnya.

(dwk) 

Share :